TANA PASER – Agenda olahraga terbesar di Kalimantan Timur, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Paser, kembali menjadi sorotan. Jadwal yang telah disusun sejak awal, yaitu November 2026, kini berpotensi mengalami kemunduran.
Abdhy Fermana, Kepala Bidang Olahraga Disporapar Paser, mengungkapkan adanya kemungkinan Porprov Kaltim VIII mundur ke awal tahun 2027. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan bersama pengurus olahraga kabupaten/kota se-Kaltim.
Baca Juga: Rudy Mas'ud: Integritas Bukan Hanya Tidak Korupsi, Tapi Keberanian Berkata Benar dan Berbuat Benar
Menurut Abdhy, sejumlah daerah menyampaikan kekhawatiran serius terkait kemampuan alokasi anggaran pada tahun 2026. Jika Porprov tetap digelar sesuai jadwal semula, banyak daerah yang tidak dapat menurunkan atlet secara maksimal karena keterbatasan dana.
Namun, situasinya berbeda jika jadwal diundur. “Sementara jika diundur ke awal 2027, banyak yang menyatakan siap. Ini aspirasi berbagai daerah,” ujar Abdhy, Senin (1/12/2025).
Ia mencontohkan kondisi Pemkot Balikpapan. Jika pada Porprov 2022 Balikpapan mengalokasikan anggaran Rp 10 miliar, alokasi untuk gelaran 2026 diprediksi hanya sekitar Rp 2 miliar, menunjukkan adanya pemangkasan drastis di tingkat daerah peserta.
Meskipun wacana penundaan menguat, Paser selaku tuan rumah menegaskan kesiapan mereka di skenario waktu apa pun. Abdhy menegaskan daerahnya telah berkomitmen penuh sebagai tuan rumah sekaligus peserta.
“Meskipun transfer keuangan dari pemerintah provinsi kurang, Paser tetap siap,” katanya. Saat ini, Disporapar Paser masih menunggu kepastian dari Dispora Kaltim terkait kebutuhan anggaran penyelenggaraan. Usulan biaya penyelenggaraan Porprov 2026 mencapai Rp 60 miliar, sedikit lebih besar dibandingkan Porprov 2022 di Berau yang menelan Rp 50 miliar.
Keputusan akhir terkait jadwal akan sangat memengaruhi persiapan atlet menuju Babak Kualifikasi (BK) PON 2027 dan target Kaltim di PON 2028. (kpg)