SAMARINDA – Atmosfer kompetisi olahraga di Kalimantan Timur kembali memanas dengan bergulirnya rangkaian seleksi menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VIII/2026. Para atlet daerah kini menapaki langkah awal menuju panggung prestasi yang lebih tinggi.
Perhatian tertuju pada pembukaan Babak Kualifikasi (BK) Porprov Squash Kaltim 2025 yang digelar di Lapangan Squash Kompleks GOR Kadrie Oening Samarinda, Kamis (11/12).
Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kaltim, Seno Aji, hadir langsung untuk memberikan motivasi kepada atlet yang berlaga. Ia menegaskan, semangat dan kegigihan sejak tahap kualifikasi adalah fondasi penting untuk bersaing di level provinsi hingga nasional.
“Porprov akan melahirkan bibit-bibit baru. Atlet yang berprestasi akan kami bawa ke tingkat provinsi, lalu ke nasional,” ujar Seno Aji.
Gelaran kualifikasi ini berlangsung selama sepekan, dari tanggal 8 hingga 14 Desember 2025, dan diikuti oleh delapan pengurus cabang (pengcab) kabupaten/kota. Kabupaten Berau dilaporkan tidak berpartisipasi, sementara Paser mendapat wildcard karena statusnya sebagai tuan rumah Porprov 2026.
Setiap pengcab mengirimkan 8 atlet putra dan 8 atlet putri. Total sebanyak 8 nomor pertandingan diperlombakan, memperebutkan total 80 medali yang terdiri atas 20 emas, 20 perak, dan 40 perunggu.
Seno Aji juga menyoroti pentingnya koordinasi antarpengurus cabang agar pembinaan dan mobilisasi atlet dapat berjalan maksimal.
Dalam kesempatan yang sama, Seno Aji menyoroti kondisi sarana squash di beberapa daerah yang dinilai masih belum merata. Fasilitas di Paser, Penajam Paser Utara (PPU), Bontang, Berau, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu disebut masih perlu penguatan dan kelengkapan.
“Talenta Kaltim luar biasa, tapi sarana belum lengkap. Kita harus pastikan anak-anak bisa berlatih di daerahnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, komitmen pengurus cabang menjadi kunci keberhasilan pembinaan. “Mengurus olahraga harus serius, bahkan kadang harus total dan ‘gila’ supaya semua klub bisa bertanding,” katanya.
Terkait dengan rencana bahwa squash mungkin tidak dipertandingkan pada PON NTT–NTB mendatang, Seno Aji menyebut telah berkoordinasi dengan gubernur. “Saya berharap cabang ini tetap bisa dipertandingkan. Mudah-mudahan ada jalan,” pungkasnya. (*)