PROKAL.CO, BALIKPAPAN — Polresta Balikpapan masih menunggu laporan resmi dugaan penyelewengan donasi Palestina yang dilakukan yayasan D Rp 5,6 miliar.
“Belum ada laporan secara resmi kepada kami,” ucap Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, kepada Kaltim Post, Jumat (6/12).
Pihaknya, memastikan akan menindaklanjuti masalah tersebut karena sudah menjadi isu hangat di Balikpapan.
“Ya kita tunggu saja, jika sudah ada laporan pasti akan didalami,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Balikpapan, Masrivani, pihaknya sudah melakukan pemanggilan secara langsung.
Namun, ia tidak berhak untuk menjatuhkan saksi pidana atas dugaan penyelewengan dana donasi untuk Palestina ini.
“Jadi kami dari Kemenag, untuk perkara pidana kami serahkan kepada teman-teman untuk melaporkannya,” ujarnya pada Kamis (5/12).
“Jadi kami dari Kemenag, untuk perkara pidana kami serahkan kepada teman-teman untuk melaporkannya,” ujarnya pada Kamis (5/12).
Baca Juga: Untuk Tutupi Utang Judi Online Anaknya, Ibu Ini Gelapkan Uang Perusahaan
Sementara itu, mantan pekerja yayasan D berinisial ES, menjelaskan kejanggalan dugaan penyelewengan donasi Palestina yang sudah terkumpul.
Sementara itu, mantan pekerja yayasan D berinisial ES, menjelaskan kejanggalan dugaan penyelewengan donasi Palestina yang sudah terkumpul.
Ia curiga terhitung mulai 2023 sampai Oktober 2024, dengan nilai sekitar Rp 5,6 miliar.
Bermula dari kejanggalan itu, dia bersama lima rekannya memutuskan untuk mundur bersama-sama sejak 7 September 2024.
“Kejanggalan ini pertama kali ditemukan sama tim kami, lalu dari admin ternyata juga ada bukti transaksi mencurigakan,” ungkapnya.
Baca Juga: Progres Pembangunan RSU Balikpapan Barat Lambat
Dia membeberkan, sebelumnya yayasan ini mengaku memiliki struktur organisasi di Gaza.
Dia membeberkan, sebelumnya yayasan ini mengaku memiliki struktur organisasi di Gaza.
Bersama-sama langsung ditelusuri ternyata informasi ini tidak dapat diverifikasi atau tidak valid.
Tambahnya, timnya juga menemukan adanya bukti transaksi ke Gaza, tapi tidak ada keterangan yang bisa dipercaya.
Tambahnya, timnya juga menemukan adanya bukti transaksi ke Gaza, tapi tidak ada keterangan yang bisa dipercaya.
Sebab, transaksi ini yang tertera merupakan nama orang Indonesia.
Atas dugaan itu, ia akan segera membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian.
Atas dugaan itu, ia akan segera membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian.
“Kami akan melampirkan bukti-bukti yang ada,” jelasnya. (*)
SYAHRUL RAMADHAN
SYAHRUL RAMADHAN