BALIKPAPAN-Dramatis. Kata itu menunjukkan bagaimana Borneo FC Samarinda mengalahkan Persebaya Surabaya di Stadion Batakan, Balikpapan tadi malam (7/3). Tertinggal 1-0 hingga menit 90, skuad Pesut Etam berhasil comeback lewat gol bunuh diri Kasim Botam pada menit 90+2, dan sepakan Ikhsanul Zikrak menit 90+8.
Raihan tiga poin itu, tak sekadar jadi kado Borneo FC yang merayakan HUT ke-10 kemarin, tapi juga menempatkan Borneo FC di babak championship series Liga 1 2023/2024. Laga tadi malam yang dilakoni Borneo FC berlangsung cukup sengit. Pelanggaran demi pelanggaran terjadi sepanjang lagi. Hingga menit ke-86, Persebaya berhasil unggul lebih dulu lewat tendangan dari luar kotak penalti oleh Toni Firmansyah. Hampir tak ada harapan, kesalahan dilakukan Kasim Botan, menguntungkan posisi Borneo FC.
Terlebih, skuad berjuluk Bajul Ijo tersebut terpaksa bermain dengan sepuluh pemain, usai Paulo Henrique mendapat kartu kuning kedua. Belum puas dengan skor imbang, Ikhsan Nul Zikrak kembali menambah satu angka untuk timnya di menit akhir pertandingan. Atas raihan ini, Pelatih Borneo FC Pieter Huistra mengaku sangat puas. Poin penuh kali ini merupakan persembahan untuk para pendukung mereka di hari jadi Pesut Etam yang ke-10 tahun.
Padahal, kata dia, mereka sempat tertinggal satu gol. Meski begitu, di babak pertama mereka punya banyak peluang namun tidak menciptakan satu gol pun. “Beruntung di babak kedua, pemain tampil lebih fight. Semua kerja keras pemain mampu mengembalikan keadaan dan kita unggul,” ujarnya. Diakuinya, pertandingan semalam berlangsung cukup keras. Kedua tim bermain dengan emosi yang tidak stabil, sehingga sempat tersulut emosi. Menanggapi lolosnya Borneo FC ke championship series, ia optimistis tim sudah sangat siap dengan memainkan para pemain yang berkualitas. Meski begitu, rotasi pemain bakal tetap dilakukan untuk memastikan semua pemain bisa turun bertanding.
“Kami juga akan pikir memainkan para pemain yang jarang mendapat menit bermain,” tambahnya. Menjadi penyelamat timnya, Ikhsan Nul mengaku bersyukur. Meski begitu, ia berkata, raihan ini juga hasil dari upaya seluruh tim.
“Alhamdulillah, kami bisa meraih tiga poin lagi malam ini. Tentunya ini tak lepas dari kerja keras semua pihak. Dengan mendengar instruksi pelatih, kami bisa mewujudkan ini,” kata Ikhsan. Bertolak belakang dengan Borneo, Pelatih Persebaya Paul Munster mengaku sangat kecewa atas hasil yang didapat. Menurutnya, laga semalam merupakan skandal. Dirinya juga menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai tidak bagus. Bukan hanya melawan 11 pemain, ia berkata mereka melawan 15 pemain termasuk ofisial tim lawan. Terkait itu pula, ia menyayangkan tindakan ofisial dari Borneo FC yang kerap membuat provokasi.
Ia juga mengkritik sepak bola Indonesia, yang tidak akan berubah jika kepemimpinan wasit seperti laga semalam. “Sangat terlihat jelas jika ada skandal. Termasuk banyak provokasi dari oknum ofisial Borneo, membuat pertandingan tidak enak dilihat. Padahal pertandingan kedua tim berjalan bagus,” protesnya. Pasca laga semalam, Borneo sukses meraup 66 poin sekaligus dan menjadi pemuncak klasemen sementara. Laga selanjutnya, Pesut Etam bakal bertandang ke markas PSS Solo di Stadion Manahan. (okt/riz/k16)