• Senin, 22 Desember 2025

Warga Mentawir Kini Punya Mesin Pengolah Air

Photo Author
- Sabtu, 18 November 2023 | 07:05 WIB
Lewat program TJSL, AirNav Indonesia menyediakan fasilitas pengolah air minum di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku. Fasilitas ini mampu memproduksi 800 liter air minum per hari.
 (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)
Lewat program TJSL, AirNav Indonesia menyediakan fasilitas pengolah air minum di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku. Fasilitas ini mampu memproduksi 800 liter air minum per hari. (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)

 

SEPAKU-Dihuni sekitar 600-an warga, Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku menjadi salah satu daerah yang hingga saat ini belum merasakan layanan air bersih (PDAM). Selama berpuluh tahun, warga Mentawir memanfaatkan air sungai untuk keperluan harian, termasuk untuk kebutuhan air minum.

Seperti yang dikatakan Syahnan, Kepala Adat Paser Kelurahan Mentawir. Selama puluhan tahun, dia bersama warga Mentawir yang lain memanfaatkan air Sungai Mentawir untuk kebutuhan sehari-hari. "Kalau untuk diminum kami masak dulu (air sungai)," kata Syahnan saat menghadiri peresmian fasilitas mesin pengolah air minum di Kantor Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Jum'at (17/11) pagi.

Satu unit mesin pengolah air minum ini merupakan pemberian Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dengan mesin pengolah air ini, air dari Sungai Mentawir kini bisa langsung dikonsumsi warga.

Syahnan mengatakan, sepuluh tahun terakhir warga sejatinya sudah mulai menikmati air isi ulang. Namun, lokasi kios air isi ulang berada di Desa Wonosari. Dari Mentawir, jaraknya kurang lebih 9 kilometer.

Keberadaan mesin pengolah air minum ini, sebut Syahnan sangat disyukuri warga. Sebab, selain dapat menikmati air yang lebih higienis, kini warga juga tak perlu jauh-jauh pergi ke Desa Wonosari untuk membeli air isi ulang seharga Rp 6.000 per galon.

Pengadaan fasilitas pengolah air minum ini, dikatakan Junior Manajer Perencanaan dan Evaluasi TJSL AirNav di Kelurahan Mentawir Mario Hendrawan, menelan anggaran Rp 240 juta. Mesin ini mampu menghasilkan hingga 40 galon air minum atau sekitar 800 liter per hari.

Selain mesin pengolah air, AirNav juga menyiapkan pompa untuk mengambil air dari Sungai Mentawir. Kendati berasal dari sungai, Mario menggaransi air yang diproduksi di fasilitas pengolahan ini aman dikonsumsi warga.

"Kami juga akan melakukan pemeriksaan dari BPOM. jadi nantinya sebelum diminum airnya sudah tersertifikasi dari BPOM sehingga air ini layak dan aman diminum," beber dia.

Program ini, diteruskan Mario, dilaksanakan berdasarkan pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG), yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.

Apalagi, Kelurahan Mentawir merupakan salah satu wilayah yang akan menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, hingga saat ini, jaringan PDAM belum masuk ke wilayah tersebut. Pasokan air bersih hanya berasal dari sungai dan embung, yang kualitasnya rendah.

Kondisi semakin diperparah karena terdapat area pertambangan yang lokasinya tak jauhdari dua aliran anak Sungai Mentawir. Sejak awal dekade 2000-an, kualitas air di sungai ini mengalami degradasi, yang ditandai dengan perubahan warna dan aroma, sehingga mengurangi kelayakannya untuk konsumsi.

Kondisi ini menyebabkan penduduk Kelurahan Mentawir dipaksa untuk mencari sumber air bersih alternatif dari lokasi yang relatif jauh. Hal ini tentu saja menyulitkan dan menambah biaya bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Lewat program ini, AirNav berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,mulai dari menjamin ketersediaan air bersih yang berkualitas bagi masyarakat, meningkatkan kesehatan masyarakat, mengurangi beban ekonomi masyarakat, meningkatkan produktivitas masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X