Menjadi salah satu momen sejarah bangsa Indonesia, pelaksanaan Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengundang minat wisatawan dari berbagai daerah. Hingga berkeinginan untuk menyaksikan secara langsung.
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kaltim, Syarifudin Tangalindo SP menyebut, sejak pemerintah mengumumkan rencana pelaksanaan Upacara Kemerdekaan RI di IKN, pelaku usaha perjalanan wisata banyak mendapatkan permintaan dari calon wisatawan.
“Banyak sekali kawan-kawan dari luar daerah mau datang ke Kaltim. Tetapi pertanyaan mereka adalah apakah ada akses ke sana (IKN) untuk menyaksikannya secara langsung?” ungkap Udin, biasa disapa kepada Kaltim Post, Sabtu (6/7).
Pihaknya pun sudah rapat dengan salah satu deputi pemasaran pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Di mana dalam pertemuan tersebut, kementerian akan melakukan pembicaraan dengan Badan Otorita IKN (OIKN). Apakah dibolehkan atau tidak adanya wisatawan untuk datang.
“Kalau boleh, apa syaratnya. Berapa batasnya. Kalau bisa boleh. Kalau tidak sangat kami sayangkan. Karena ini momen langka. Momen bersejarah pertama kali upacara Kemerdekaan RI di IKN,” sebutnya.
Baca Juga: Kaltim Harus Maksimalkan Destinasi Baru Wisata untuk Menyambut IKN
Sayangnya hingga pekan ini, Asita Kaltim belum mendapatkan informasi terkait boleh tidaknya wisatawan datang ke upacara. Sehingga pekan depan, Udin menyebut akan bertemu dengan OIKN.
“Karena kami perlu kepastian. Untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wisatawan kami. Apalagi kami sedang mempersiapkan Kaltim Travel Fair akhir Juli. Di mana salah satu agendanya membawa para pelaku wisata ke IKN. Tetapi kalau tidak bisa kan repot. Kami ingin ini tidak eksklusif,” ungkapnya.
Apalagi masyarakat Indonesia ingin tahu secara langsung bagaimana perkembangan pembangunan IKN. Dan dengan momen ini, maka bisa menjadi media promosi gratis dari pelaku usaha wisata kepada OIKN. Dan bagi daerah, ini menjadi salah satu momen terbaik meningkatkan kemajuan pariwisata.
“Sekarang saja persiapan upacara itu Balikpapan sudah sulit sekali mencari kamar hotel. Bahkan untuk Agustus itu sudah full booked. Harganya pun tinggi sekali. Ini juga menjadi keluhan bagi wisatawan yang mau datang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Balikpapan Joko Purwanto menyebut, saat ini Balikpapan perlu banyak pembenahan di sektor pariwisata. Mengingat setiap orang yang datang berkunjung hingga bekerja dalam kaitannya dengan IKN pasti memerlukan tempat hiburan dan liburan.
“Balikpapan perlu membenahi objek wisata yang ada saat ini. Sekaligus menambah destinasi unggulan baru. Termasuk pusat oleh-oleh. Contoh daerah wisata luar seperti Yogyakarta atau di Batu. Di sana pemerintah sangat concern, investor diberi karpet merah dan dipermudah perizinannya,” ungkap Joko.
Baginya Upacara Kemerdekaan RI pada 17 Agustus nanti menjadi momen krusial bagi Balikpapan. Jika pemerintah melalui Dinas Pariwisata tidak bisa mengelola dan membenahi apa saja terkait sektor pariwisata, termasuk soal akses dan arus lalu lintas, maka akan menjadi preseden buruk hingga mengurangi antusiasme wisatawan berkunjung kembali ke Balikpapan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Kaltim Post