KUALA LUMPUR- Gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand resmi berlaku tepat pada penghujung hari Senin pukul 24:00 waktu setempat menyusul pertempuran bersenjata sejak pekan lalu. Perkembangan ini berlangsung setelah kedua negara yang bersengketa perbatasan tersebut menyepakati gencatan senjata "segera dan tanpa syarat" dalam negosiasi damai di Kuala Lumpur, Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa pihak berseteru setuju mengakhiri pertempuran setelah memfasilitasi pertemuan antara PM Kamboja Hun Manet dan penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.
Gencatan senjata tersebut tercapai setelah pertempuran bersenjata di titik perbatasan yang disengketakan menyebabkan puluhan orang, termasuk personel militer, tewas. Sengketa antara kedua negara tersebut terjadi di antara Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand yang saling berbatasan.
Ketegangan antara kedua negara meningkat usai bentrokan sebelumnya pada 28 Mei yang dilaporkan menewaskan seorang tentara Kamboja. Tentara Thailand menuduh Kamboja telah melanggar gencatan senjata, menurut laporan kantor berita Agence France-Presse pada Selasa, mengutip pernyataan dari wakil juru bicara tentara Thailand, Ritcha Suksuwanon.
“Setelah gencatan senjata diumumkan, gangguan dilaporkan terjadi di wilayah Phu Makua yang disebabkan oleh pihak Kamboja, yang menyebabkan baku tembak antara kedua belah pihak dan berlanjut hingga pagi hari,” kata Suksuwanon seperti dikutip oleh kantor berita tersebut.
“Selain itu, bentrokan juga terjadi di daerah Sam Taet dan berlanjut hingga pukul 05.30 pagi waktu setempat (05.30 WIB),” tambah Suksuwanon. Ketegangan di perbatasan antara Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli. Korban sipil dilaporkan terjadi di kedua sisi.
Insiden ini terjadi menyusul bentrokan pada 28 Mei antara personel militer Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan, yang dilaporkan mengakibatkan seorang tentara Kamboja tewas.
Pada Senin (28/7), negosiasi gencatan senjata antara Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet berlangsung di Kuala Lumpur, yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Setelah pertemuan tersebut, pemimpin Malaysia itu mengatakan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata mulai Senin (28/7) tengah malam. (*)