Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dikabarkan telah mengancam Afghanistan yang saat ini tengah dikuasai Taliban dengan konsekuensi yang tidak spesifik. Ancaman ini dilakukan atas dasar penolakan dari pihak Taliban untuk mengembalikan Pangkalan Bagram.
Ancaman yang tidak jelas itu dilontarkan pada Sabtu (20/09/2025), sehari setelah pemerintah yang dikuasai Taliban menolak seruan Trump untuk mengembalikan pangkalan udara yang terletak sekitar 64 km (40 mil) dari ibu kota Afghanistan, Kabul.
Dalam postingannya di platform media sosial Truth Social, Trump menulis “Jika Afghanistan tidak mengembalikan pangkalan udara Bagram kepada pihak yang membangunnya, yaitu Amerika Serikat, hal-hal buruk akan terjadi.”
Melansir Fox News, Trump menegaskan bahwa Washington telah berusaha untuk mengambil pangkalan yang berfungsi sebagai pusat operasional pasukan Amerika Serikat setelah serangan 11 September tersebut.
Dalam pernyataannya kepada wartawan pada Jumat, ia mengonfirmasi bahwa pembicaraan dengan Afghanistan mengenai hal tersebut masih berlangsung, sambil menambahkan, “Kami ingin mengambil alih kembali pangkalan tersebut.”
Mengutip Aljazeera News, sebelumnya pada Kamis (18/09/2025), Trump mengatakan bahwa pemerintahannya sedang berupaya untuk mengambil kembali pangkalan di Bagram, mengingat bahwa lokasinya secara strategis sangat vital karena kedekatannya dengan Tiongkok.
“Kami berusaha untuk mendapatkannya kembali,” kata Trump. “Kami memberikannya kepada Taliban tanpa imbalan apa pun,” keluhnya, sambil menambahkan bahwa Bagram “tepat satu jam perjalanan dari tempat Tiongkok memproduksi misil nuklirnya”.
Sebagai tanggapannya, Afghanistan menolak seruan Presiden Trump agar militer Amerika Serikat kembali ke negara tersebut dan mengambil alih pangkalan udara Bagram. Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Zakir Jalali menyatakan melalui media sosial bahwa Afghanistan siap untuk berunding, namun tetap menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan diizinkan untuk kembali mendirikan kehadiran militer di negara Asia Tengah tersebut.
Penolakan ini membuat Trump mengkritik presiden sebelumnya, Joe Biden, karena menyerahkan pangkalan Bagram kepada Taliban selama penarikan pasukan pada 2021. Sejak tahun 2001, tepatnya setelah serangan 9/11, Amerika Serikat menguasai Pangkalan Udara Bagram, yang dibangun oleh Uni Soviet pada tahun 1950-an. (*)