Selain itu juga dilakukan survei kuantitatif kepada penerima dan pelamar BKT sebanyak 123 responden.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari media sosial, media mainstream dan dokumen kerja.
Evaluasi menyoroti beberapa hal meliputi penerimaan positif terhadap program beasiswa serta metode penerimaan beasiswa yang terus diperbaiki dari tahun ke tahun.
Area utama analisis meliputi konteks (mission), input (man, money, materials), proses (method, machine) dan produk (man, method).
Baca Juga: Sediakan 2.944 Kuota, Pendaftaran Tahap Kedua Beasiswa Kukar Idaman Dibuka Hingga Oktober
Tim Evaluator memberi 7 kesimpulan.
1. Program BKT bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Timur melalui pendidikan.
Tujuan program tidak berhenti pada pemberian beasiswa, tetapi ada dampak peningkatan prestasi akademik dan kaitan dengan kompetensi, kemandirian dan produktivitas lulusan dalam konteks pengentasan kemiskinan di Kalimantan Timur.
2. Pengelolaan BKT menghadapi tantangan terkait sumber daya manusia dan kurangnya transparansi dalam pemilihan anggota BPBKT.
Pemilihan anggota BPBKT tidak melalui mekanisme rekrutmen dan seleksi melainkan ditunjuk langsung oleh Gubernur Kaltim.
Baca Juga: BPK Temukan Penerima Beasiswa Kaltim Tuntas Tak Memenuhi Syarat, Pansus LKPJ Soroti Penyaluran
3. BPBKT mengelola sepenuhnya proses sosialisasi, penyusunan petunjuk teknis, pendaftaran, seleksi, verifikasi, dan penyusunan draf SK penerima beasiswa.
Tidak terdapat mekanisme konsolidasi dan koordinasi antara BPBKT dengan stakeholders Pemprov Kaltim dalam penerimaan beasiswa.
Termasuk konsolidasi antara BKD dan BPBKT terkait pemetaan kebutuhan SDM dengan keahlian spesifik.
4. Dalam prosesnya, tidak terdapat mekanisme pengawasan dan evaluasi dari stakeholders Pemprov Kaltim terhadap program, badan pengelola, maupun sisi penyelenggaraan BKT.