kalimantan-timur

Perpanjang Runway, Bidik Penerbangan Langsung Haji dan Umrah

Kamis, 30 Mei 2019 | 14:39 WIB

Niat PT Angkasa Pura I untuk memperpanjang landasan atau runway Bandara SAMS Sepinggan juga sedang diusahakan. Sadar dengan kondisi market saat ini, pengelola bandara berkapasitas 15 juta penumpang itu harus putar otak untuk menggarap pasar dari rute baru. Jumlah penumpang terus menurun karena terbagi dengan Bandara APT Pranoto Samarinda.

"Perpanjangan landasan menjadi salah satu solusi agar rute baru bisa masuk. Terutama internasional yang menggunakan jenis pesawat berbadan besar," ungkap Farid.

Saat ini yang menjadi incaran adalah penerbangan langsung untuk haji dan umrah. Apalagi selama ini penumpang untuk haji dan umrah mengeluh karena harus transit. "Sehingga efisiensi waktu," tambahnya.

Sebagai informasi, Bandara SAMS Sepinggan kini memiliki runway sepanjang 2.250 meter. Hanya perlu menambah seluas 750 meter agar bisa memenuhi persyaratan pesawat besar bisa mendarat. 

“Landasan harus memiliki panjang minimum 3.000 meter. Jadi tidak perlu bangun terlalu besar, di sini tinggal tambah sedikit saja,” katanya.

Menurutnya, jika ada perpanjangan runway, seluruh jamaah dari Kaltim dan sekitarnya cukup berangkat dari Bandara SAMS Sepinggan. Sekali lagi masyarakat juga akan lebih mudah dalam menikmati layanan transportasi udara sesuai keperluan. 

“Tidak perlu transit seperti biasa di Jakarta atau Medan. Jadi frekuensi umrah bisa lebih sering dari biasanya," ucapnya.  

Angkasa Pura I Balikpapan saat ini sedang berupaya untuk menarik maskapai baru agar berkenan membuka rute. Salah satu yang melakukan survei adalah Royal Brunei untuk rute penerbangan Bandar Seri Begawan–Balikpapan. Rencana rute ini mengudara dengan frekuensi empat kali seminggu. 

“Dulu sempat ada rute ini. Potensi besar rute umrah. Mereka coba masuk untuk bisnis umrahnya,” ucapnya.

Sejauh ini, AP sudah berbicara dengan Pemkot Balikpapan untuk bisa mengoptimalkan rencana tersebut. Selaku pengelola, dia tidak bisa menciptakan penumpang. Namun sedang berupaya memberikan fasilitas terbaik agar maskapai mau melirik membuka rute atau menambah penerbangan. 

Farid berharap, ada inisiatif pemerintah membantu pembebasan lahan untuk perpanjangan landasan. Sehingga Bandara SAMS Sepinggan dan Bandara APT Pranoto bisa saling mendukung dan membagi pasar. Bukan malah saling meningkatkan jumlah penumpang yang membuat pasar terbelah.

Karena penumpang terbagi, bandara SAMS Sepinggan pun kerap sepi.

 

“Saya harap pemerintah daerah bisa mempertimbangkan. Jangan sampai nanti malah masyarakat yang dirugikan. Apalagi fasilitas safety di sana (APT Pranoto) belum rampung juga,” imbuhnya. 

Halaman:

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB