kalimantan-timur

Sering Ditabrak, Mahakam Masih Aman

Selasa, 2 Juli 2019 | 11:28 WIB

SAMARINDA- Tertabraknya pilar utama Jembatan Mahakam bak kisah tak berujung. Selalu ada episode baru tentang insiden itu. Bila tanpa tindakan nyata untuk membuat jera para penabrak. Jembatan yang menghubungkan Samarinda Seberang dan Samarinda Kota itu seperti menunggu waktu untuk roboh.

Dua hari lalu, pilar utama (P3) Jembatan Mahakam ditabrak Tongkang Roby 101 bermuatan batu bara yang ditarik Tugboat (TB) Bloro 2. Insiden itu membuat kondisi pilar kian memprihatinkan.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XII Kaltim-Kaltara sebelumnya sudah melakukan pengecekan terhadap kejadian di Jembatan Mahakam. Jauh sebelum kejadian Ahad (30/6) lalu, BPJN pernah memasang kaca khusus di pilar utama. Kaca tersebut dapat mengetahui kekuatan benturan yang ditimbulkan dari hantaman tongkang. BPJN pun menyoroti keberadaan fender. Namun kondisinya disebut masih aman.

Kepala BPJN XII Kaltim-Kaltara Refly Tangkere yang dikonfirmasi tadi malam (1/7) mengaku sedang sibuk. “Kebetulan saya masih rapat. Nanti saya infokan lagi,” ucapnya melalui pesan WhatsApp

Jauh sebelum Tongkang Roby 101 yang izin geraknya dikeluarkan PT Rusianto Bersaudara menabrak pilar jembatan, bagian bawah pilar memang sudah retak. Meski telah dipastikan aman, langkah mitigasi tetap dilakukan. Yang pertama, fender atau penghalang yang telah rusak akibat terlalu sering ditabrak tongkang, harus segera diperbaiki dan dibangun ulang. Tanggung jawab perbaikan dan pembangunan ulang fender ini ada pada perusahaan yang menabrak. Kemudian BPJN XII melakukan perbaikan pada bagian yang retak.

Meski demikian, langkah mitigasi dipersiapkan. Beton yang retak akan dilakukan grouting. Teknik menyuntikkan semen serta bahan kimia untuk mengisi rongga-rongga yang kosong agar retakan tak melebar. Setelah itu akan dilakukan wrapping atau penutupan lapisan beton.

Hal yang paling dekat dalam pembahasan, yakni melapisi pilar utama jembatan dengan baja. Terkait fender jembatan yang kabar terakhirnya sudah masuk tahap lelang, dan sudah ada kontraktor yang bakal mengerjakan fender, hal itu diamini Refly. Namun hingga kemarin, belum jelas informasi terkait fender tersebut. 

Kapolsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda AKP Aldi Alfa Faroqi menjelaskan, pilar Jembatan Mahakam kondisinya semakin rusak. “Sekarang tentu sudah sangat berbahaya,” jelasnya. Kerap ditabrak tongkang, menjadi alasan harus ada perbaikan. Sebatas tak ada korban jiwa, lanjut perwira balok tiga itu, kepolisian tak bisa berbuat banyak. “Tidak ada korban jiwa,” singkatnya.

Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas II Samarinda Captain Dwi Yanto menyebut,  jembatan yang dibangun era Presiden Soeharto itu, sudah tiga kali ditabrak selama menjabat posisinya saat ini atau rentang 2018-2019. “Apa yang terjadi di Sungai Mahakam (kecelakaan), tentu menjadi evaluasi secara keseluruhan,” jelasnya.

Menurutnya, sarana dan prasarana yang ada harus mendukung. Terkait assist tug, juga mesti ada pemanduan penggolongan yang jelas. Assist tug wajib memiliki standar kekuatan saat kondisi arus deras.

KSOP meminta perusahaan bertanggung jawab secara utuh. Namun bukan ke pihaknya. “Koordinasinya ke instansi terkait,” jelas Dwi. Setiap kerusakan, lanjut eks kepala KSOP Benoa, Bali itu, menjadi tanggung jawab perusahaan yang menabrak.

PILAR TERKELUPAS

Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltim, Tumingan menyebut hasil pemantauan tahun lalu, pihaknya sudah menemukan sejumlah kerusakan di pilar utama sebelah kiri dari sisi yang ditabrak tongkang Ruby 101 bermuatan batu bara pada Minggu (30/6) lalu. Kerusakan tersebut berupa bengkoknya pancang jembatan. “Saya sudah melihat videonya. Dan kami menyesalkan kejadian ini kembali terulang,” kata Tumingan, kemarin.

Pihaknya sejak lama melakukan upaya untuk mendorong Pemprov Kaltim bertindak tegas terhadap perusahaan yang terlibat dalam setiap insiden ditabraknya Jembatan Mahakam. Namun, LPJK Kaltim tak melihat ada langkah konkret yang dibuat agar perusahaan yang bertanggung jawab.

Halaman:

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB