SALAH satu penyakit yang sering dialami oleh wanita adalah mastitis. Mastitis adalah penyakit peradangan pada jaringan payudara yang bisa terjadi pada wanita menyusui dan wanita yang tidak menyusu. Penyakit ini dapat terjadi karena saluran susu yang terhalang, atau bakteri masuk ke payudara. Kondisi ini biasanya terjadi pada masa tiga bulan pertama menyusui.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Mataram dengan alamat website idimataram.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Nusa Tenggara Barat. IDI Mataram berkolaborasi dengan IDI Dompu dengan alamat idiwoha.org menjelaskan bahwa mastitis terjadi akibat tersumbatnya saluran susu, yang dapat terjadi ketika payudara tidak dikosongkan dengan baik.
IDI Borong dengan alamat website idikotadompu.org bekerja sama dengan IDI Gerung dengan alamat website idigerung.org telah berupaya dan berusaha untuk mengedukasi serta memberikan konsultasi gratis untuk mengobati pria atau wanita yang sedang mengalami gangguan kesehatan.
IDI Lombok Timur dengan alamat website idipraya.org untuk melakukan penelitian lanjutan terkait masalah penyakit mastitis serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit mastitis?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui, tetapi juga dapat dialami oleh wanita yang tidak menyusui atau pria. Berikut adalah penyebab terjadinya mastitis: meliputi:
- Terjadi infeksi karena bakteri
Salah satu faktor terjadinya mastitis adalah infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae dapat menginfeksi payudara melalui luka pada puting atau cedera. Bakteri ini dapat berasal dari mulut bayi atau permukaan kulit payudara.
- Saluran ASI yang tersumbat
Penyebab lainnya adalah saluran ASI yang tersumbat. Hal ini dapat terjadi jika payudara tidak dikosongkan dengan baik, misalnya karena posisi menyusui yang tidak tepat, bayi tidak menyusu cukup, atau pengeluaran ASI yang tidak teratur
- Luka pada puting susu
Luka atau iritasi pada puting susu berbahaya bagi kesehatan. Luka atau retakan pada puting payudara dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri penyebab infeksi.
- Penggunaan bra yang terlalu ketat
Faktor lainnya seperti penggunaan bra terlalu ketat juga dapat berdampak buruk. Bra yang terlalu ketat dapat menyebabkan tekanan pada payudara dan mengganggu aliran ASI, meningkatkan risiko mastitis.
- Kelelahan dan kurang gizi
Faktor terakhir penyebab mastitis adalah kelelahan dan kurang istirahat yang cukup. Selain itu, nutrisi yang tidak memadai dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko infeksi.