• Minggu, 21 Desember 2025

Bucin, Bukti Cinta atau Rendahnya Harga Diri

Photo Author
- Jumat, 21 Maret 2025 | 14:50 WIB
ILUSTRASI (KELLY SIKKEMA/UNPLASH )
ILUSTRASI (KELLY SIKKEMA/UNPLASH )

Catatan: Chardlyta Belva Umboh

(Mahasiswi IPB University)

PROKAL.CO-Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) dan Badan Reserse Kriminal, Kepolisian RI (Bareskrim Polri), peningkatan jumlah kasus bunuh diri di Indonesia pada rentang waktu 2020-2024 atau lima tahun terakhir bertambah hingga 60 persen.

Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian paling tinggi di dunia dan ditemui pada remaja hingga dewasa dengan rentang usia dari 15 sampai 29 tahun.

Hal tersebut menjadi bukti bahwa kasus ini harus menjadi perhatian khusus.

Bunuh diri merupakan masalah kejiwaan yang kompleks. Perilaku ekstrem ini disebabkan oleh banyak faktor.

Baca Juga: Culture Shock di Penajam Paser Utara, Kabupaten Penyangga Ibu Kota Nusantara

Bunuh diri dapat terjadi karena adanya berbagai faktor, antara lain sikap impulsif, mental yang tidak stabil, tekanan dari lingkungan keluarga, korban perundungan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, masalah keuangan, dan juga masalah asmara atau percintaan.

Jika diperhatikan faktor utama dari penyebab bunuh diri adalah karena kesehatan mental yang tidak stabil.

Cinta merupakan hubungan emosional yang erat antarpersonal.

Percintaan menjadi salah satu faktor penyebab bunuh diri ketika seseorang melibatkan rasa cinta yang berlebihan sehingga seseorang begitu tergila-gila dalam sebuah hubungan.

Hal itu disebut dengan fenomena budak cinta atau biasa disebut dengan bucin.

Perilaku tersebut menjadi pertanyaan besar mengapa rasa cinta dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang sehingga bisa berdampak merugikan?

Percintaan dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan. Hal tersebut disebabkan ketika seseorang sudah masuk ke tahap menjadi seseorang yang bucin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X