Fragmentasi Habitat: Distribusi mereka terfragmentasi karena sensitivitas terhadap degradasi habitat akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim.
Perilaku dan Gaya Hidup
Tupai Raksasa Malabar memiliki kebiasaan yang khas:
Diurnal: Aktif di siang hari, terutama pagi dan sore, dan beristirahat di malam hari.
Soliter: Umumnya hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin. Mereka hanya berkumpul untuk membentuk pasangan sementara.
Kemampuan Melompat: Tupai ini sangat lincah, mampu melompat antar pohon sejauh 6-9 meter berkat kaki belakang yang kuat dan ekor panjang sebagai penyeimbang. Mereka juga bisa memutar tubuh di udara untuk mengatur arah lompatan.
Pemalu: Meskipun berwarna mencolok, tupai ini cenderung pemalu dan sulit ditemukan karena sering bersembunyi di kanopi hutan.
Pola Makan
Tupai Raksasa Malabar memiliki pola makan yang beragam, mencerminkan adaptasi mereka terhadap lingkungan hutan:
Utama: Buah-buahan (seperti kelapa, mangga, pisang), kacang-kacangan, bunga, daun, dan kulit kayu.
Tambahan: Kadang-kadang memakan telur burung dan serangga, menunjukkan sifat omnivora ringan.
Penyimpanan Makanan: Berbeda dengan tupai lain yang menyimpan makanan di bawah tanah, tupai Malabar membuat "kantung makanan" di puncak pohon untuk menyimpan cadangan makanan.
Pola makan ini mendukung peran mereka dalam ekosistem sebagai penyebar biji, yang membantu regenerasi hutan melalui kotoran mereka.
Reproduksi
Musim Kawin: Terjadi dua kali setahun, yaitu Februari-Maret (pra-monsoon) dan Agustus-September (pasca-monsoon).
Kehamilan: Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, dengan kelahiran 1-3 anak per kelahiran.
Perawatan Anak: Anak tupai disapih pada usia sekitar 6 bulan. Induk betina membesarkan anak di sarang dreys yang aman di pohon.
Adaptasi dan Fungsi Warna Bulu