Warna bulu yang mencolok bukan hanya estetis, tetapi juga memiliki fungsi ekologis:
Kamuflase: Warna oranye, ungu, dan merah membantu mereka menyamar di antara dedaunan hutan yang lebat, terutama di bawah naungan. Penelitian pada 2021 menunjukkan tupai ini mampu tetap diam selama 30 menit untuk menghindari predator seperti elang ular, dengan kaki melebar mencengkeram cabang agar tidak terdeteksi.
Komunikasi dan Atraksi: Warna-warni mungkin berperan dalam komunikasi antar individu atau menarik pasangan selama musim kawin, mirip dengan bulu burung merak.
Adaptasi Lingkungan: Gradasi warna gelap membantu menghindari deteksi di hutan lebat, sementara di bawah sinar matahari, warna cerahnya muncul lebih jelas.
Status Konservasi
Status IUCN: Tupai Raksasa Malabar saat ini diklasifikasikan sebagai spesies yang "paling tidak dikhawatirkan" (Least Concern). Namun, 20 tahun lalu, mereka sempat dianggap rentan punah karena degradasi habitat.
Ancaman: Degradasi habitat akibat deforestasi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia tetap menjadi ancaman potensial. Meski memiliki distribusi luas dan toleransi terhadap kehadiran manusia, perlindungan habitat tetap krusial.
Peran Ekosistem: Sebagai penyebar biji, tupai ini penting untuk menjaga keberlanjutan hutan. Penurunan populasi dapat mengganggu regenerasi hutan.
Keunikan dan Daya Tarik
Julukan "Tupai Pelangi": Warna bulunya yang dramatis membuatnya sering dibandingkan dengan burung merak di antara hewan pengerat.
Fotografi dan Viralitas: Tupai ini menjadi sensasi global setelah fotografer amatir Kaushik Vijayan mengabadikan keindahannya di Pathanamthitta, India, pada 2019. Foto-fotonya viral di media sosial, menarik perhatian dunia pada keunikan spesies ini.
Simbol Budaya: Di Maharashtra, India, tupai ini adalah hewan negara bagian, mencerminkan pentingnya dalam keanekaragaman hayati lokal.
Perbandingan dengan Tupai Lain
Ukuran: Dibandingkan tupai abu-abu timur (Sciurus carolinensis), tupai Malabar dua kali lebih besar.
Warna: Tupai lain cenderung memiliki warna monoton (abu, cokelat, merah), sedangkan tupai Malabar memiliki kombinasi warna yang jauh lebih beragam.
Pola Makan: Berbeda dengan tupai yang lebih spesifik (misalnya, bajing yang lebih suka buah atau tupai lain yang fokus pada serangga), tupai Malabar memiliki pola makan omnivora yang luas.
Fakta Menarik
Tupai Malabar memiliki rumbai telinga berbulu besar yang menambah pesona penampilannya. Mereka jarang turun dari pohon, bahkan untuk minum, karena mendapatkan cukup cairan dari makanan. Di India, tupai ini dikenal sebagai shekru di beberapa daerah.
Meskipun besar, mereka sangat lincah dan mampu bergerak cepat di kanopi hutan.
Warna ungu pada bulunya adalah salah satu yang paling langka di antara mamalia.
Tupai Raksasa Malabar adalah keajaiban alam yang menggabungkan keindahan estetis dengan adaptasi ekologis yang luar biasa. Dengan bulunya yang berwarna pelangi, ukuran raksasa, dan peran penting dalam penyebaran biji, spesies ini tidak hanya memperkaya keanekaragaman hayati India tetapi juga menarik perhatian global. Namun, perlindungan habitat tetap penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka di tengah ancaman degradasi lingkungan. Memahami dan mengapresiasi tupai ini mendorong upaya konservasi yang lebih bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan ekosistem hutan India. (*)