• Senin, 22 Desember 2025

Ada Usul Ulat Sagu dan Belalang Jadi Menu MBG, Netizen Minta Kepala BGN dan Keluarganya Jadi Kelinci Percobaan

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 31 Januari 2025 | 10:29 WIB
Menu MBG di salah satu daerah di Kaltara.
Menu MBG di salah satu daerah di Kaltara.

Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang untuk memasukkan serangga ke dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah). Langkah itu dilakukan lantaran serangga bisa menjadi sumber protein.

Mungkin saja ada satu daerah suka makan serangga (seperti) belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). Kendati demikian, Dadan menilai serangga menjadi alternatif menu dalam program MBG. Apalagi, kata dia, bila ada sejumlah daerah yang terbiasa memakan serangga. "Itu salah satu contoh ya, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, itu bisa menjadi menu di situ," katanya.

Dadan menegaskan BGN tak menetapkan standar menu nasional, melainkan standar komposisi gizi. Ia pun menilai, sumber protein tergantung pada potensi sumber daya lokal di suatu daerah. "Nah, isi protein di berbagai daerah itu sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal. Jangan diartikan lain ya," kata Dadan.

"Karena kalau di daerah yang banyak telur, ya telur lah mungkin mayoritas. Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu. Sama juga dengan karbohidratnya, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung. Meskipun nasi mungkin diberikan juga," imbuhnya.

Sontak wacana ini tanggapi netizen dengan sinis. Ada yang menyarankan kepala BGN dan keluarganya saja yang makan ulat sagu dan belalang. "Ini contoh menu masakan untuk Kepala BGN & keluarga. Biarkan anak2 kita makan ayam, ikan, daging saja ya. Sehat2 anak2 kita dan peternak Indonesia tetap sejahtera." cuit Sum****G**, seraya memposting video burger dengan isian ulat sagu.

Sementara itu Wacana belalang menjadi menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.

Sekretaris Umum MUI Jatim, Ahmad Muzakki mengatakan, belalang tidak hanya menjadi pembahasan saat ini, namun zaman Nabi pun juga sudah menjadi pembahasan. “Dalam hadits dijelaskan ada dua bangkai yang halal dimakan yakni bangkai ikan dan bangkai belalang,” katanya kepada Radar Surabaya, Kamis (30/1).

Muzakki mengaku belum mengetahui alasan belalang menjadi wacana dalam menu MBG. Menurutnya, pemegang otoritas belum menjelaskan secara detail kenapa belalang menjadi menu dalam MBG.

“Mungkin di sebuah daerah belalangnya banyak banget. Namun pemegang otoritas perlu menjelaskan alasan untuk mengkonsumsi itu,” katanya.

Muzzaki mengaku belum bisa menentukan kebijakan terkait wacana ini. Dia hanya berharap para pemegang otoritas bisa memberikan penjelasan terlebih dulu terkait kondisi di lapangan. “Kalau para ahli hukum Islam dasarnya adalah hadits yakni dua bangkai yang dihalalkan yaitu belalang dan ikan,” jelasnya.

BANTAHAN

Badan Gizi Nasional (BGN) membantah akan menyajikan menu belalang dan ulat sagu untuk penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan, instansinya berfokus untuk menetapkan standar gizi dan bukan standar menu secara nasional.

“Sepertinya semua salah menangkap. Konteksnya BGN tidak menetapkan standar menu nasional, tapi menetapkan standar komposisi gizi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menjelaskan pembentukkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pun selalu menghadirkan ahli gizi guna menjaga mutu dan standar dari potensi sumber gizi setiap wilayah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X