TANA PASER – Operasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang melayani ribuan siswa di Kabupaten Paser resmi dihentikan sementara sejak 24 November 2025. Penghentian mendadak ini menimbulkan kebingungan dan keresahan di kalangan sekolah penerima manfaat serta para relawan distribusi.
Informasi penghentian disampaikan melalui surat resmi kepada sekolah-sekolah, yang menyebutkan alasan utama adalah perbaikan dapur demi memenuhi standar sanitasi. Namun, pengelola Program Makan Bergizi (SPPG) Tapis Kabupaten Paser belum memberikan batas waktu yang jelas kapan layanan ini akan kembali berjalan.
Penghentian yang tiba-tiba ini sangat mengejutkan relawan distribusi. Badaruddin, salah satu relawan, mengaku terkejut karena tidak ada rapat atau pemberitahuan lebih awal.
"Mulai dari Senin di-stop. Kita tidak tahu kapan kembali beraktivitas karena tidak diberi batas waktu. Banyak sekolah mempertanyakan, dan saya juga kaget karena tidak ada informasi sebelumnya," ujar Badaruddin, Kamis (27/11).
Ia menyoroti dampak ekonomi bagi rekan-rekannya. "Kita punya keluarga, dan beberapa teman sudah ada yang mengambil kredit motor. Kalau sampai satu bulan berhenti tanpa kejelasan, bagaimana kondisinya?" keluhnya.
Dampak langsung juga dirasakan di sekolah. Wakasek SMP Negeri 2 Tanah Grogot, Mohammad Yasir, membenarkan bahwa sekolahnya sudah empat hari tidak menerima kiriman.
"Sudah empat hari di-stop berdasarkan informasi dari Kepala SPPG Paser," katanya.
Yasir menyayangkan penghentian ini, mengingat layanan MBG selama ini berjalan baik dan tepat waktu. "Makanan biasanya tiba sekitar pukul 11.00 sebelum salat. Selama ini aman dan sesuai standar. Padahal program ini sangat baik untuk jangka panjang. Selain aman dan bergizi, anak-anak juga bisa menabung," tambahnya.
Saat ini, siswa kembali harus membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di kantin sekolah. SPPG Tapis selama ini melayani sekitar 1.750 siswa dari enam sekolah, antara lain: SDN 008 Tanah Grogot, SDN 022 Tanah Grogot, SMPN 2 Tanah Grogot, SMP Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, dan SMKN 4 Tanah Grogot.
Perlu diketahui, di Kabupaten Paser terdapat tiga SPPG, namun hanya satu yang berada di bawah SPPG Tapis yang dihentikan sementara. Dua SPPG lainnya dilaporkan masih beroperasi normal.
Di tengah penghentian yang tanpa penjelasan detail ini, sempat beredar kabar di masyarakat yang mengaitkan penghentian dengan dugaan kejadian luar biasa (KLB) terkait makanan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN) maupun pengelola dapur. Alasan penghentian selain perbaikan dapur demi sanitasi pun masih belum dapat dipastikan sepenuhnya. Masyarakat menantikan kejelasan dari pihak pengelola mengenai durasi perbaikan dan kepastian kapan program bergizi ini kembali dinikmati ribuan siswa di Paser. (ran/vie)