• Senin, 22 Desember 2025

Sampah Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Photo Author
- Selasa, 8 Agustus 2023 | 16:43 WIB
MENANAM POHON: Bupati Berau Sri Juniarsih didampingi Kepala DLHK Berau Mustakim saat melaku-kan penanaman pohon bersama dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup.
MENANAM POHON: Bupati Berau Sri Juniarsih didampingi Kepala DLHK Berau Mustakim saat melaku-kan penanaman pohon bersama dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup.

GUNUNG TABUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melaksanakan Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia di SMA Negeri 5 Berau, Gunung Tabur, Senin (7/8).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana mengatakan pelaksanaan ini untuk menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu prioritas dalam kehidupan, agar selalu menjadi perhatian seluruh pihak.

“Momentum ini juga mengingatkan kita, bahwa setiap efek dari aktivitas kita akan membawa dampak pada lingkungan,” ujarnya.

Saat ini dirinya menyebut telah banyak terjadi degradasi di lingkungan sekitar.

Sebagian besar terjadi akibat ulah tangan manusia. seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan serta fenomena alam lainnya.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun ini mengangkat tema Solusi untuk Polusi Plastik (Solutions to Plastic Pollution) dengan mengusung kampanye beatplasticpollution.

“Tema yang sangat relevan dengan kehidupan dunia saat ini, di mana problematika sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar seluruh dunia, tak terkecuali Kabupaten Berau,” ujarnya.

Bupati Berau, Sri Juniarsih menyampaikan bahwa polusi plastik adalah ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada Tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.

“Melalui Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023, saya menyerukan semua stakeholders, untuk bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik ini,” ujarnya.

Resolusi plastik ini juga disebutnya sebagai langkah besar, dalam upaya dunia memerangi polusi plastik. Mengingat plastik yang ikut berperan dalam tiga jenis krisis yang melanda Bumi, yaitu perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, serta polusi.

“Solusinya ada di tangan kita, sejumlah solusi bahkan sudah dan sedang dijalankan. Sisanya tergantung pada kemauan dan komitmen kita,” terangnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat.

“Tentu ini juga memerlukan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat,” ujarnya.

Dirinya juga mengajak melakukan pembersihan plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat umum dan banyak lagi, sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X