• Senin, 22 Desember 2025

Jadi Pilot Projek di Kaltim, Pemkab PPU Masuk Tahap Monitoring hingga Pra-Laporan oleh IPB University

Photo Author
- Rabu, 31 Januari 2024 | 10:57 WIB
MONEV: Makmur Marbun bersama Akmal Malik (baju putih) dalam kegiatan monitoring, evaluasi dan pra- laporan, Senin (29/1).
MONEV: Makmur Marbun bersama Akmal Malik (baju putih) dalam kegiatan monitoring, evaluasi dan pra- laporan, Senin (29/1).


Program Data Desa dan Kelurahan Presisi yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU yang menjadi pilot project pertama di Kaltim, kini memasuki tahap monitoring, evaluasi dan pra-laporan oleh tim IPB University.

 

BALIKPAPAN–Pj Bupati PPU Makmur Marbun menyebutkan, meski masih proses pra-pelaporan oleh tim IPB University, sudah mendekati sempurna. Adanya satu data presisi, dapat menjadi pedoman bagi Pemkab PPU bersama seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Terkait program yang akan dilakukan untuk 5–10 tahun ke depan. Termasuk mengecek apa yang sudah terlaksana dan yang belum,” ungksp Marbun dalam kegiatan yang dihelat di Ruang Mahakam IV Hotel Royal Suite Balikpapan, Senin (29/1). Sehingga, lanjutnya, satu data tersebut dapat menjadi role map nyata dengan kondisi kekinian saat ini dalam masyarakat yang terintegrasi di satu data presisi di PPU. “Dengan data yang presisi, kami dapat merencanakan pembangunan dengan lebih baik,” ujarnya.

Mengidentifıkasi potensi yang dapat dikembangkan dengan mekanisme perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat. Khususnya di tingkat desa dan kelurahan. “Termasuk mempermudah kami dalam identifikasi persoalan-persoalan di masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Mutasi Pejabat PPU Sempat Diwarnai Ketegangan, Baperjakat Menghormati Apa yang Ditempuh

Seperti dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), penggunaan dana desa, identifikasi dalam penurunan tengkes (stunting), pengembangan sektor pertanian, perkebunan, pariwisata dan seluruh program lain yang merujuk di satu data presisi tersebut. “Terkadang, semangat membangun tetapi tidak disesuaikan dengan perencanaan dan kebutuhan di masyarakat,” ucapnya.

Sehingga, yang menjadi problem adalah semangat membangun. Namun, tidak diperhitungkan asas kebermanfaatannya dan hendak dipergunakan untuk apa. “Makanya ada beberapa yang mangkrak, padahal bukan itu yang dibutuhkan. Itu fungsi dari satu data presisi. Kami bisa melihat hal terpenting pembangunan itu berkesesuaian dengan potensi, kondisi dan kebutuhan dimasyarakat, apalagi kini PPU sudah menjadi daerah yang bersanding dengan IKN,” timpalnya.

Dia mengimbau kepada seluruh jajaran pelaksana pemerintahan di PPU dan unsur terkait lainnya untuk bersama-sama bertransformasi dalam melaksanakan program pembangunan daerah. “Dengan berbasis data akurat presisi. Sehingga pembangunan di PPU tidak tertinggal jauh seiring pembangunan dan transpormasi IKN,” tegasnya.

Turut hadir Gubernur Kaltim Akmal Malik, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB Univerity Sofyan Sjaf, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kaltim HM Syirajudin, Kadis PMPD Anwar Sanusi, Kadis Kominfo M Faisal, Kepala BKKBN Sunarto hingga camat, lurah, dan kades PPU. (dra/k8)

AHMAD MAKI
[email protected]

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X