TANJUNG REDEB - Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Junaidi menerangkan pihaknya menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk menangani kerusakan jalan di Jalan Murjani III, Tanjung Redeb, beberapa waktu lalu.
Penanganan ini dilakukan untuk memberikan keamanan kepada pengguna jalan. Apalagi, usai insiden kecelakaan di Jalan Manunggal, dengan perbaikan yang dilakukan diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa.
“Di persimpangan Jalan Murjani III dan Jalan Sari Padat Karya itu kondisi eksisting ini banyak titik jalan rusak,” ungkapnya, baru-baru ini.
Kerusakannya beragam, dengan beberapa titik terdapat kerusakan pada permukaan jalan yang cukup dalam. Serta di beberapa titik jalan lainnya terdapat kerusakan mencapai dasar atau fondasi jalan.
“Jadi ini ada yang rusak hanya di permukaan dan ada yang hingga ke fondasi,” jelasnya.
Lanjut Junadi, jalan tersebut merupakan jalur yang kerap digunakan angkutan truk pengangkut galian C yang melintasi. “Jadi mereka (truk) dari Jalan Diponegoro, melalui Jalan Murjani 3 dan masuk ke Sari Padat Karya,” terangnya.
TRC disebutnya melaksanakan penanganan praktis pada titik kerusakan, sedangkan dipaparkan Junaidi juga tahun ini, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2024 pada masa anggaran murni akan ada penanganan Rekonstruksi Jalan sepanjang 50 meter. “Untuk peningkatan jalan kawasan gunung panjang,” ungkapnya.
Nantinya, beberapa ruas akan dibongkar dan dibangun kembali dengan cara pengecoran. Namun, untuk penanganan overlay di Jalan Murjani 4, katanya akan diusulkan pada APBD Berau 2024 pada masa anggaran perubahan mendatang.
Pelaksanaan rekonstruksi jalan pada APBD Berau 2024 ini masih memasuki masa lelang di UPBJ Pemkab Berau. Sehingga, penanganan singkat dari TRC merupakan penambalan dan penanganan pada beberapa titik jalan yang dianggap membahayakan pengguna jalan.
“Jadi beberapa lubang yang mengganggu pengguna jalan dan membahayakan. Untuk kerusakan yang sifatnya fondasi, itu harus dibongkar, ini masuk penanganan murni 2024,” jelasnya.
Dirinya berharap proses pekerjaan bisa segera dimulai untuk penanganan yang lebih serius. Sehingga, nantinya diharapkan pengguna jalan bisa bergerak secara aman dan nyaman.
Terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih menerangkan Kecamatan Tanjung Redeb adalah pusat pemerintahan di Kabupaten Berau. Selain itu, Tanjung Redeb merupakan gerbang masuk bagi kunjungan. Sehingga, penataan ruang publik dan infrastruktur menjadi cerminan pemerintah daerah.
“Kita ketahui Tanjung Redeb sebagai ibu kota, sehingga sebagai representasi Berau secara keseluruhan, kualitas Berau dinilai berdasarkan situasi kotanya,” jelasnya.
Kecamatan Tanjung Redeb diharapkan jadi percontohan pemerintahan bagi kecamatan lainnya. Saat ini pembangunan dan infrastruktur berkembang pesat, pemerintah terus mendorong peningkatan infrastruktur yang ada.