Hal ini pun dikatakan sebagai langkah deteksi untuk mengurangi kasus tengkes. Meskipun nantinya nihil kasus stunting, Tenteram menegaskan kegiatan tersebut bisa mendata perempuan hamil yang nantinya bisa diambil langkah-langkah teknis pencegahan.
“Pencegahan itu kan dari 1.000 hari kehamilan,” terangnya.
Kekeliruan kerap terjadi lantaran sebagian masuarakat merasa bahwa mereka sudah memantau tumbuh kenbang buah hati dengan kontrol rutin ke dokter, demikian menurut Tenteram, tetap harus dilaporkan ke Posyandu setempat agar datanya bisa bisa terjangkau dan terpantau.
“Meski rutin kontrol, terap harus laporan,” pungkasnya. (sen/adv/far)