"Terlebih soal menu pemberian makanan tambahan (PMT), kader posyandu harus berkomitmen untuk menyajikan makanan yang bergizi sesuai daftar. Anak tidak boleh diberikan snack atau jajan," pesannya.
Diharapkan, Kabupaten Berau terutama Tanjung Redeb dapat terus berbenah bersama menurunkan angka stunting. Hal itu perlu dilakukan bersama dan butuh kerja tim, mulai dari OPD, camat, lurah, RT, PKM, kader posyandu untuk memastikan anak-anak di Berau wajib datang ke posyandu. Jika tidak datang, harus siap untuk jemput bola.
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah mengatakan, siap berkoordinasi dengan OPD terkait seperti arahan dari Bupati Berau. Terutama juga dengan DPMK Berau sebagai OPD yang juga ikut mendampingi posyandu yang ada di kampung-kampung. Data stunting yang ada tentunya menjadi fokus untuk ditindaklanjuti. Pun dengan keluarga risiko stunting yang ada akan terus diupayakan agar angkanya turun.
"Makanya, kedatangan orangtua yang memiliki bayi atau balita ke posyandu ini sangat penting," ucapnya.
Ia juga mendorong para orangtua untuk rajin datang ke posyandu yang mana datanya akan terlihat dari data kunjungan yang semakin meningkat. Diakuinya, belum semua orangtua memeriksakan kesehatan anaknya ke posyandu.
"Perlu didorong kunjungan itu, agar diketahui risiko stunting, gizi buruk dan gizi seimbangnya terdeteksi sejak dini," katanya. (*/aja/adv/far)
