• Senin, 22 Desember 2025

15 Desa-Kelurahan di PPU Raih Penghargaan Kampung Iklim dari KLHK  

Photo Author
Faroq Zamzami
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 12:25 WIB
Agus Purwanto
Agus Purwanto

PROKAL.CO, PENAJAM-Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meraih prestasi membanggakan dengan adanya 15 kelurahan dan desa yang mendapatkan penghargaan Kampung Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Agus Purwanto, Kamis (3/10/2024).

Penghargaan ini merupakan hasil penilaian yang dilakukan setelah peluncuran program Kampung Iklim di Desa Apiapi, Kecamatan Waru, PPU, awal tahun lalu.

Dia mengatakan, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Penajam, PPU meraih sertifikat utama Kampung Iklim.

Sementara itu, 14 kelurahan dan desa lainnya, yaitu Desa Sebakung Jaya, Gunung Intan, Gunung Makmur, Gunung Mulia, Labangka Barat, Desa Rawa Mulia dan Sumber Sari, Kecamatan Babulu; Kelurahan Buluminung, Kelurahan Riko, Kelurahan Gersik, Kelurahan Sepan, Kecamatan Penajam; Desa Apiapi, Desa Sesulu, Kecamatan Waru; dan Desa Argomulyo, Kecamatan Sepaku, mendapatkan sertifikat kategori pratama.

Agus Purwanto mengungkapkan harapannya agar ke depannya semakin banyak desa dan kelurahan yang meraih penghargaan dengan kategori yang lebih tinggi. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program, seperti dasa wisma, pembuatan embung, dan penanaman tanaman toga.

Selain itu, DLH PPU juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah PPU untuk mendapatkan dukungan melalui program corporate social responsibility (CSR), seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan di bawah PT Astra Grup yang melakukan pembinaan terhadap desa sekitar operasional perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program Kampung Iklim yang telah berjalan.

“Program Kampung Iklim (Proklim) merupakan inisiatif pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim atau dampak emisi gas rumah kaca,” katanya.

Program ini mendorong desa dan kelurahan untuk melakukan berbagai aksi nyata dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim,” lanjut Agus Purwanto.

Kata dia, tidak mudah untuk mengikuti kegiatan Kampung Iklim, karena setidaknya telah ada aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada lokasi yang diusulkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan selama lebih dari 2 tahun.

Kemudian, telah terbentuk kelembagaan kelompok masyarakat sebagai penggerak kegiatan, dan berjalan secara aktif di lokasi yang diusulkan.

Di samping adanya berbagai aspek pendukung yang dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan dan pengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X