Munculnya dua nama baru yang mendapatkan surat penugasan dari DPP Partai Golkar untuk Pilwali Bontang mendapat perhatian. Pasalnya, dua nama itu masih satu keluarga dengan nama pertama yang muncul yakni Neni Moerniaeni.
BONTANG - Pengamat Politik Universitas Mulawarman Budiman mengatakan, munculnya nama Andi Faizal Sofyan Hasdam dan Shemmy Permatasari mempunyai banyak makna. Poin pertama ialah untuk mengukur elektabilitas dari dua kandidat itu. Mengingat mereka merupakan peraih suara terbanyak di Bontang pada pileg lalu.
“Itu tidak bisa dipungkiri. Keduanya lolos menjadi legislator. Satu di DPRD Bontang dan satu di DPRD Kaltim,” kata Budiman.
Baca Juga: Bupati KTT Ibrahim Ali Tak Tolelir ASN Yang Bolos Kerja
Menurutnya, terkadang partai dalam suksesi kepemimpinan memerhatikan regenerasi. Jika ada salah satu calon yang merupakan politikus senior dengan peluang kemenangan tinggi, tetapi ada junior yang memiliki potensi tidak kalah maka harus dilihat. “Sebab pasti ada asumsi setelah orangtua maka akan disorong anaknya. Kalau misalnya hitungannya sudah pas, langsung aja potong regenerasi. Itu strategi di Golkar,” ucapnya.
Apalagi partai beringin ini mengedepankan hasil survei. Apabila hasilnya beda tipis sementara jaraknya jauh dengan pesaing dari parpol lain, tidak menutup kemungkinan Andi Faiz yang akan diusung. Tetapi jika selisihnya jomplang, Golkar tentu tidak mau mengambil risiko.
“Pasti tetap Neni yang diajukan. Kalau mengacu survei terakhir masih tinggi Neni. Karena angkanya di sekitar 50 persen. Andi Faiz masih di bawah 20 persen,” tutur dia.
Kemenangan Golkar di Pileg Bontang lalu belum bisa menjadikan acuan tiket Andi Faiz berlangsung mulus. Sebab torehan di pileg biasanya tidak tegak lurus di pilkada. Kalau di pileg pertarungan pribadi caleg. Umumnya jarang di pilkada, itu suara partai mendekati di pileg.
Bahkan koalisi gabungan partai dengan skala besar pun tidak menggaransi memenangkan pilkada. Terkait regulasi, mengacu putusan MK sudah jelas. Bahwa ketika mencalonkan diri dan merupakan anggota DPRD terpilih periode berikutnya, satu pekan pascapelantikan harus mundur. Inilah yang dipandang Andi Faizal masih ragu apakah akan bertarung di pilkada atau tidak.
“Jika dua nama baru itu melihat perolehan suara kemarin. Sementara Neni, publik memandang dari program yang dijalankan pada masa kepemimpinan sebelumnya. Tapi ini akan terlihat jelas ketika survei akhir nanti,” terangnya.
Diketahui, Shemmy maju sebagai caleg DPRD Kaltim Dapil 6 dan berhasil memenangkan satu kursi untuk Partai Golkar. “Jadi ada dua surat penugasan yang dikeluarkan,” ungkap Andi Faiz.
Surat penugasan pertama memutuskan nama Neni Moerniaeni. Sementara surat penugasan kedua memutuskan Andi Faizal Sofyan Hasdam dan Shemmy Permata Sari. Meski begitu, penetapan calon yang diusung masih harus melalui survei.