SAMARINDA–Munculnya dukungan masyarakat untuk Andi Harun melaju lewat jalur perseorangan pada Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Samarinda memercik dugaan terbelahnya Partai Gerindra di Kaltim. Pada kontestasi serupa, ada nama Agus Suwandy yang telah lebih dulu bergerilya mendaftar penjaringan bakal calon kepala daerah di beberapa partai di Kota Tepian. Langkah Agus Suwandy itu diklaim telah mendapat restu dari pengurus pusat partai besutan Prabowo Subianto tersebut.
Kabar terbelahnya Gerindra Kaltim itu disanggah kadernya sendiri, Akhmed Reza Pahlevi. Dia menegaskan Gerindra masih solid dalam memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. “Ini sesuai arahan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Budisatrio Djiwandono agar seluruh kader bisa menjaga soliditas jelang pilkada. Semua kader harus taat dengan arahan partai,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Hingga kini, kata dia, Andi Harun masih memimpin komando Gerindra Kaltim. Pun demikian dengan seluruh struktur pengurus partai yang ada. Tak ada perubahan. Karena itu, pria yang karib disapa Reza tersebut, apa yang disampaikannya ini menganulir isu keretakan di internal partai hingga terdongkelnya Andi Harun dari kursi ketua Gerindra Kaltim.
“Semua masih solid. Tak ada persoalan. DPP sudah beri arahan jelas kepada seluruh kader,” tegas ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini.
Soal munculnya Agus Suwandy dalam persaingan bakal calon kepala daerah di Pilwalkot Samarinda, sebut dia, tak jadi soal. Mengingat Gerindra punya kader-kader berkualitas yang mumpuni untuk memimpin daerah. “Semua partai, termasuk Gerindra, pasti punya kader yang diharapkan bisa memenangkan pilkada,” singkatnya.
Terpisah, Sekretaris Gerindra Kaltim yang juga Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji merasa manuver politik yang ditempuh para kader di pilkada merupakan hal yang wajar dan tak perlu diambil pusing. “Di pilgub (pemilihan gubernur) ada Pak Isran yang semula independen. Toh baru-baru ini justru besar peluang dapat rekom dari partai. Wajar saja,” tuturnya.
Jalur perseorangan ataupun jalur partai/gabungan partai merupakan pilihan yang bisa diambil untuk mendapat tiket berlaga pada pilkada yang digelar 27 November mendatang. Pun jika akhirnya ada pasangan calon perseorangan yang juga mendapat dukungan dari partai menjadi sinyalemen hadirnya politik yang sehat di Kaltim. “Toh malah lebih bagus kan kalau gitu,” sebutnya.
Yang pasti, tegas Seno, Gerindra tak membuka penjaringan dalam pilkada serentak se-Kaltim. Partai berlambang Garuda tersebut lebih memilih menyeleksi kader yang berkompeten untuk ikut berkontestasi di pilkada nantinya.
Diketahui, pada 8 Mei 2024, muncul relawan yang mendukung Andi Harun maju lewat jalur perseorangan di Pilwalkot Samarinda. Berduet dengan Saparuddin, ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda. Relawan itu berkonsultasi dengan KPU Kota Tepian terkait mekanisme persyaratan jalur independen ini.
Sehari berselang, Andi Harun mengaku kemunculan relawan itu murni berangkat dari bawah. Bukan inisiatifnya. Kendati mengapresiasi dan mengamini langkah yang diinginkan para relawan, pria yang sering disapa AH ini menegaskan jalur perseorangan menjadi opsi terakhir baginya melaju di pilkada.
Karena tekadnya tetap melaju lewat dukungan partai atau gabungan partai. “Tapi (jalur) perseorangan ini jadi alternatif terakhir. Ikhtiar utama tetap jalur parpol,” katanya diwawancarai pada 9 Mei 2024.
