Isu calon kandidat kepala daerah di Kota Minyak mulai ramai sepekan terakhir. Partai sedang membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin mencoba.
Bahkan, pengambil formulir pendaftaran di partai terisi dari berbagai latar belakang profesi. Mereka siap mengisi bursa kandidat bakal calon wali kota dan wakil wali kota.
PDIP menjadi salah satu partai yang masih laris menjadi kapal menuju pertarungan pilkada. Ketua DPC PDIP Balikpapan Budiono mengatakan, hingga saat ini sudah ada 10 orang yang mengambil formulir pendaftaran di partai berlambang banteng tersebut.
Baca Juga: Bawa 42 Ribu Dukungan, AYL-AZA Maju Pilkada Kukar Sebagai Bapaslon Independen
Berdasarkan pantauan Kaltim Post, sejumlah nama sudah mengambil formulir pendaftaran melalui PDIP Balikpapan. Ada yang bertandang langsung maupun diwakili oleh utusan.
Mulai dari akademisi, politikus, pengusaha, tokoh agama, mantan pejabat birokrat, dan sebagainya (lihat infografis).
Namun ini bersifat umum, saat mereka mengembalikan formulir baru diketahui akan mendaftar sebagai bakal calon wali kota atau wakil wali kota.
“Pendaftaran ini terbuka untuk umum, internal maupun eksternal partai,” katanya. Salah satu yang sudah ambil formulir pendaftaran melalui PDIP, yakni Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat Syahril.
Budiono bercerita, Yaser mengambil formulir melalui utusannya yang bertandang ke kantor PDIP Balikpapan. Dia menganggap ini sebagai langkah positif.
Menurutnya, Yaser merupakan sosok pengusaha muda, sukses, dan intelektual. “Apalagi, dalam pilkada terpenting mencari figur untuk beradu gagasan dan ide,” ucapnya.
Semua demi kesejahteraan dan masa depan lebih baik untuk Kota Beriman. “Jadi, bukan soal siapa yang paling kuat popularitas dan elektabilitas, semua harus ditunjang dari berbagai sisi,” sebutnya. Pihaknya mencari sosok yang punya kapabilitas untuk memimpin.
Adapun PDIP membuka waktu pendaftaran dan pengembalian formulir hingga 15 Mei. Itu pun tidak boleh diwakilkan. Budiono menjelaskan, berbagai tahapan masih masih panjang sampai akhirnya partai menetapkan siapa sosok yang akan terpilih. Ini tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 627.
Sebagai tahap awal, seluruh DPC PDIP dan DPD PDIP se-Indonesia diminta melakukan pemetaan. “Siapa saja yang berpotensi menjadi kepala daerah dan berapa potensi DPT. Setelah itu kita penjaringan dengan pendaftaran,” imbuhnya. Lalu, pihaknya akan melaporkan hasil pemetaan ke DPP PDIP.
“Selanjutnya, kami akan menggelar rakernas pada 22-26 Mei. Salah satunya, melaporkan pemetaan penjaringan,” tuturnya. Tak hanya itu, partai melakukan kajian mendalam lagi lewat survei dan interview dengan kandidat kepala daerah. Setelah semua terlewati, baru ada keputusan yang tertuang dalam surat rekomendasi DPP.