• Senin, 22 Desember 2025

Aksi Borong Partai Semakin Nyata, Harapan Isran-Hadi Tinggal PDIP

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 13:15 WIB
BORONG PARTAI: Rudy Mas'ud bersama Ketua NasDem Surya Paloh.
BORONG PARTAI: Rudy Mas'ud bersama Ketua NasDem Surya Paloh.

Kubu bakal calon gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bisa mengklaim tidak berniat memborong partai untuk memuluskan skenario melawan kotak kosong di Pilkada 27 November mendatang.

Tapi faktanya, Ketua DPD Partai Golkar tersebut terus bermanuver untuk mendapatkan tambaha dukungan perahu dari sejumlah partai politik peraih kursi di DPRD Kaltim hasil pemilu 14 Februari lalu. Partai terakhir yang berhasil memberikan mandat kepadanya untuk maju sebagai peserta pilkada Kaltim adalah Gerindra dan NasDem. Diketahui, pada pemilu legislatif lalu, partai besutan presiden terpilih Prabowo Subianto ini meraih 10 kursi.

Dengan demikian, sudah 6 partai dari 9 partai peraih kursi di DPRD Kaltim yang sudah menentukan pilihan. Sayangnya, 6 partai tersebut semua memberikan perahunya kepada adik kandung Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud tersebut.

Baca Juga: Pilgub Kaltim, Setelah PKB dan PKS, NasDem Serahkan Dukungan ke Pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji

Padahal untuk bisa maju di pesta demokrasi tersebut, pasangan calon hanya perlu mendapatkan dukungan dari 11 kursi partai politik atau gabungan partai politik di Karang Paci —sebutan gedung DPRD Kaltim.

Enam partai yang mendukung adik kandung dari Wali Kota Balikpapan Rahmat Mas’ud itu adalah, Golkar (15 kursi), PKB (6 kursi), PAN dan PKS (masing-masing 4 kursi), dan Gerindra (10 kursi) dan NasDem (3 kursi). Berarti Rudy sudah mengantongi 42 kursi. Dengan demikian, harapan Isran-Hadi untuk bisa berlaga kembali di Pilgub Kaltim tinggal menunggu keputusan PDIP. Jika PDIP lepas, maka hampir dapat dipastikan Rudy Mas’ud tidak akan memiliki lawan di pilkada mendatang.

Di sisi lain, PPP yang meski hanya memiliki 2 kursi, posisinya kini kian seksi. Tak heran para bacalon gubernur pada Pilgub Kaltim 2024 Isran Noor dan Rudy Mas’ud (Harum) menghadiri undangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta beberapa waktu lalu. Sekretaris DPW PPP Kaltim, Leny Marlina mengatakan, Isran dan Rudy dijadwalkan bertemu dengan DPP PPP pada 8 sampai 10 Juli 2024 di Jakarta. 

“Iya, telah selesai wawancara (Isran Noor) dan bertemu lagi dengan Ketum di Kantor DPP,” ungkapnya. Ditegaskannya, pertemuan ini merupakan sesi wawancara kepada bakal calon kepala daerah (bacakada) yang mendaftar saat penjaringan awal Juni 2024 lalu untuk maju di Pilgub Kaltim. “Insya Allah mudah–mudahan tahapan bisa diselesaikan sampai akhir di DPP,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, PPP yang memiliki dua kursi di DPRD Kaltim hasil pemilu 2024. Partai ini masih menjadi rebutan antara Isran dan Rudy. Untuk itu pihaknya tak mau gegabah menentukan pilihan.

“PPP akan cermat berhitung dalam menentukan dukungan pada Pilgub Kaltim dan Pilkada serentak 2024,” terangnya. Sampai saat ini PPP masih melakukan komunikasi politik kepada bacalon Isran Noor dan Rudy Mas’ud. PPP juga mempertimbangkan jika akan ikut dalam koalisi besar. Tawaran apa yang akan diberikan kepada PPP, karena semua partai yang rata–rata memiliki lebih dua kursi bergabung di gerbong besar yang dibangun Rudy, hal ini turut jadi pertimbangan.

“Gambaran–gambaran terkait koalisi dan para bacalon juga sudah diberikan kepada Ketua DPW PPP dari seluruh pengurus, serta menyampaikan ke DPP. Pusat yang akan menentukan beratnya ke siapa, apakah petahana atau bergabung ke koalisi besar. Kita lihat nanti,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Isran Noor dan Hadi Mulyadi mengklaim telah mendapatkan dukungan empat partai politik (parpol) sebagai syarat bisa memenuhi jumlah kursi legislatif untuk maju Pilkada Kaltim tahun 2024.

Empat parpol itu diungkapkan Hadi Mulyadi, telah memberikan surat rekomendasi dukungan kepada pihaknya dan akan diumumkan pada pertengahan Juli 2024. Menurut Hadi, parpol masih sebatas dukungan rekomendasi, sebab ingin memastikan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim yang akan diusung.

"Kenapa dukungannya masih rekom? Karena mereka (empat parpol) membuat rekom, supaya pastikan dulu pasangan calon siapa. Tapi ini sudah di titik-titik temu di Juli ini. Setahu saya, pertengahan Juli, mulai merapatkan," ungkap Hadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB
X