Akademisi Universitas Lambung Mangkurat, Prof Husaini, ikut berkomentar mengenai fenomena Lisa Halaby. Dia menilai strategi politik Lisa akan direspons pro dan kontra oleh masyarakat.
"Namun yang perlu dipahami bersama adalah sudah terlalu lama perempuan menunggu hadirnya peluang politik dan dukungan dari berbagai pihak," katanya.
Masifnya dukungan partai politik kepada tokoh perempuan, kata dia, dapat menjadi momentum terwujudnya demokrasi berkeadilan yang bermula dari Kota Banjarbaru, meskipun pada akhirnya fenomena ini tidak harus menyenangkan semua pihak.
Menurut dia, tantangan besar juga masih membayangi sosok Erna Lisa Hallaby, bahwa tidak ada korelasi secara langsung antara dukungan partai politik dengan dukungan di tingkat grassroot.
"Maka dari itu faktor personal perempuan akan menjadi krusial untuk dapat beradaptasi dengan berbagai konfigurasi institusi demokrasi terutama akar rumput nantinya," jelasnya.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, tak bisa dipungkiri Lisa Halaby makin disukai. Sosoknya yang ramah dan kharismatik, ditambah dukungan politik yang kuat, membuat posisinya makin mantap menjadi calon orang nomor satu di Banjarbaru. (mof)