Pilkada Tarakan 2024 sepertinya hanya diikuti oleh satu pasangan calon, yakni pasangan dr Khairul-Ibnu Saud. Keduanya remsi mendaftar ke KPU Tarakan. Setelah menggelar deklarasi pada Rabu (28/8) pagi di Tarakan Plaza, ribuan relawan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, - Ibnu Saud menggelar konvoi dari depan Bandara Juwata Tarakan menuju Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tarakan di Jalan Sei Sesayap, Kampung Enam, Tarakan Timur.
Pasangan yang juga dikenal Kharisma itu mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Tarakan 2024. Khairul mengaku bersyukur dapat melalui proses pencalonan hingga hari pendaftaran. Hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak yang menghendakinya kembali maju untuk periode kedua.
Baca Juga: Pilkada Balikpapan, Sa'bani-Syukri Wahid Tak Gentar Lawan Petahana
Selain itu, ia membatasi massa yang ikut mengantarkan dirinya mendaftar ke KPU. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kondisi Kantor KPU Tarakan yang memiliki kapasitas terbatas.
"Alhamdulillah bisa melalui proses hingga hari ini. Saya kira semua sudah mendengar deklarasi politik dari seluruh partai pengusung, mulai dari Gerindra, Demokrat, PDIP, PKB, PKS, Hanura, PPP, Nasdem, PAN, Golkar, PSI, Perindo dan lainnya. Pasangan Kharisma karena sudah melihat kinerja pasangan OKE selama 5 tahun terakhir," ujarnya, Rabu (28/8).
"Jadi kami sama sekali tidak mengharapkan jadi peserta tunggal. Ini semua terjadi karena semua partai politik memberikan dukungan kepada saya. Sebenarnya masih banyak yang mau ikut pendaftaran ini, tetapi dibatasi agar jangan sampai menganggu lalu lintas," sambungnya.
"Mereka tidak dibayar, tidak diiming-imingi, mereka memang karena antusiasnya untuk mendukung kami. Jumlahnya kita batasi juga. Kalau semua, bisa macet jalan dan kebetulan akses di Tarakan Plaza juga hanya bisa menampung 1.000 orang saja,” katanya.
Mengensi adanya gerakan kampanye ajakan memilih kotak kosong, ia menerangkan jika hal tersebut merupakan hak setiap orang. Menurutnya di dalam demokrasi hal tersebut tidak melanggar. Kendati demikian, ia menginstruksikan pendukungnya agar tidak menanggapi perihal tersebut.
Menurutnya hal tersebut merupakan tantangan tersendiri dalam kontestasi politik. "Tidak masalah setiap orang punya hak memilih itu demokrasi. Pada prinsipnya, kami tidak akan terganggu dengan itu. Saya juga minta kepada relawan untuk tidak menanggapi dan tidak berkomentar yang tidak diperlukan. Kami memahami kondisi politik dan tentu sebagai manusia biasa mustahil kalau kita bisa menyenangkan hati semua orang," jelasnya.
Calon wakil wali kota Tarakan, Ibnu Saud menerangkan, jika massa yang banyak merupakan bukti besarnya cinta masyarakat terhadap paslon Kharisma.
"Alhamdulillah hari ini akan menjadi hari bersejarah bagi kami, kami melihat ribuan masyarakat berpanas-panasan berdesak-desakan mengawal kami hingga ke KPU. Bahkan sebagian masyarakat tidak bisa masuk karena terbatasnya ruang di KPU. Saya berharap solidaritas ini akan terus selalu terjaga hingga hari pemilihan," katanya.
Sementara itu, kedatangan paslon Kharisma disambut hangat KPU Tarakan. Ketua KPU Tarakan, Dedi Herdianto menerangkan jika pihaknya akan menindaklanjuti pendaftaran tersebut melalui verifikasi.
Selanjutnya sesuai tahapan KPU akan melakukan penetapan calon jika berkasnya dinyatakan sesuai. "Jika dipastikan sudah lengkap, maka kami akan memberikan artinya saat ini kan kami belum melaksanakan tanda terima, secara administrasi sudah lengkap, tapi dari parpol ada beberapa berkas yang belum ditandatangani dan distempel.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Tarakan