Kami tentu selalu siap, jika nantinya pihak gerakan yang dimaksud ingin berdialog, kami siap. Karena bagaimanapun politik seharusnya mencerdaskan semua orang. Barangkali dalam 5 tahun masih ada masyarakat belum mengetahui apa saja yang dibuat Pak Dokter, kita siap memaparkan dan kita siap meluruskan apa yang selama ini mungkin masih menjadi pertanyaan di masyarakat," terangnya.
Dengan kondisi ini, sehingga menurutnya diperlukan sikap kritis masyarakat dalam menelaah setiap fenomena menjelang pilkada. Masyarakat memiliki penilaian masing-masing dan ia meyakini masyarakat memiliki kemampuan tersebut dalam menentukan pilihannya. Sehingga ia menegaskan, jika gerakan tidak memilih calon tunggal tidak memengaruhi aktivitas relawan Kharisma.
"Saya yakin masyarakat cerdas, masyarakat bisa menilai mana pemimpin yang bekerja dan tidak. Saya pikir masyarakat bisa kembali melihat jejak digital apa yang sudah dilakukan Dokter Khairul dalam 5 tahun terakhir.
Gerakan tidak memilih calon tunggal ini sama sekali tidak mempengaruhi kami, dan justru di sini kami semakin termotivasi untuk mencerahkan pemahaman masyarakat. Agar bisa menentukan pilihan politik dengan alasan yang jelas dan tentunya dilatarbelakangi kepentingan sosial," ungkapnya. Calon wali kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, menerangkan, pihaknya tidak mempersoalkan adanya fenomena gerakan kotak kosong. Menurutnya, setiap masyarakat memiliki hak menunjukkan ekspresi sikap politiknya. Ia menyadari, sebagai manusia biasa ia tidak dapat menyenangkan semua orang termasuk 270 ribu masyarakat Kota Tarakan.
“Saya menghargai sikap politik sebagian masyarakat. Saya tidak mungkin 100 persen membuat orang menyukai saya. Setiap orang memiliki pandangan dan pemikiran yang tidak mungkin sama. Jadi silakan saja, itu hak mereka sebagai warga negara," ujarnya.
Khairul menyebut pilkada dengan calon tinggal atau tidak sama saja. Sebab butuh strategi. Hanya yang membedakan, kata dia, calon tunggal dengan pesaing tidak jelas dan bisa datang dari mana saja. “Calon tunggal butuh strategi. Ada lawan (calon lain) juga butuh strategi. Tapi rasanya kan karena kita sudah siap kontestasi jadi harus siap dengan segala medan. Saya mengharapkan kita tetap berkampanye secara sehat dengan tidak menyebarkan berita hoaks," harapnya.
Salah satu inisiator kotak kosong berinisial AL menerangkan, jika saat ini gerakan kampanye kotak kosong masih bergerak secara pribadi. Namun demikian, ia memastikan setelah penetapan calon oleh KPU maka pihaknya akan bersatu dan memunculkan sebuah kelompok yang akan mengkampanyekan kotak kosong secara masif.
"Alasan kami mengkampanyekan kotak kosong, karena kami tidak adanya pembangunan signifikan dalam 5 tahun terakhir, kami juga resah atas seakan matinya demokrasi lantaran semua parpol sulit mengakomodir niat baik masyarakat Tarakan lainnya untuk maju. Padahal kita tahu sebelumnya cukup banyak figur yang berniat untuk maju.
Tapi mengapa seolah partai ini semuanya condong mendukung incumbent, agak sulit mempercayai semua partai memiliki pandangan yang sama dalam sistem demokrasi. Ini yang jadi pertanyaan apa yang terjadi dengan parpol di Tarakan ini," katanya.
Ia memastikan jika gerakan tersebut merupakan murni gerakan masyarakat yang tidak ditunggangi pihak mana pun. Bahkan ia menegaskan jika beberapa baliho kampanye kotak kosong yang dibuat menggunakan uang pribadi.
"Kami pastikan ini gerakan murni dari masyarakat, baliho yang kami buat itu dari uang pribadi makanya cetaknya tidak banyak. Kalau ada donatur atau ditunggangi mungkin ada banyak baliho. Tapi karena kami punya uang terbatas, jadi kami hanya mampu buat sedikit saja," jelasnya.
"Itu hanya bagian kecil dari keresahan kami, dan nanti kami akan sampaikan semua keresahan kami setelah mendeklarasikan diri, karena kami juga menunggu penetapan KPU. Dikhawatirkan bersangkutan ini memunculkan strategi menghadirkan lawan, jadi kami pastikan dulu setelah penetapan apakah nanti akan jadi calon tunggal atau tidak," pungkasnya. (zac/lim)