Menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, lanskap politik Kalimantan Timur dan Balikpapan menghadirkan dinamika baru yang menarik perhatian. Di tengah persaingan ketat, kolaborasi politik menjadi kunci bagi pasangan calon untuk meraih kemenangan, terutama dalam konteks pemilihan gubernur dan wali kota.
Salah satu kolaborasi yang mencuri perhatian adalah antara pasangan calon gubernur Isran Noor-Hadi Mulyadi dengan pasangan calon wali kota Muhammad Sabani-Syukri Wahid. Keduanya dinilai memiliki visi yang saling melengkapi dalam upaya membangun Balikpapan dan Kalimantan Timur secara keseluruhan.
Pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi bukanlah nama baru dalam politik Kalimantan Timur. Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur petahana, mereka telah menunjukkan kepemimpinan yang solid dalam berbagai proyek pembangunan, termasuk infrastruktur, kesejahteraan sosial, dan pengelolaan sumber daya alam. Salah satu prestasi besar mereka adalah memajukan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), yang diharapkan membawa dampak positif bagi ekonomi dan pembangunan Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Isran-Hadi juga memperkuat kerjasama lintas wilayah di Kalimantan Timur, terutama dalam mengatasi tantangan di bidang transportasi, air bersih, dan pengelolaan lingkungan. Kolaborasi ini sangat penting bagi kota-kota seperti Balikpapan yang menjadi penyangga utama IKN dan menghadapi lonjakan populasi akibat migrasi tenaga kerja dan pertumbuhan industri.
Di sisi lain, pasangan Muhammad Sabani dan Syukri Wahid membawa kombinasi unik antara pengalaman birokrasi dan politik yang dianggap sebagai kunci penting untuk menata Balikpapan di masa depan. Sabani, seorang birokrat senior, memiliki rekam jejak panjang dalam pemerintahan daerah, terutama dalam perencanaan tata kota dan manajemen pemerintahan. Sementara itu, Syukri Wahid adalah seorang politisi yang telah duduk di DPRD Balikpapan selama lebih dari 15 tahun dan memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat dan masalah-masalah lokal.
Dalam podcast yang disiarkan oleh Balikpapan Pos, Syukri Wahid menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kota.
“Kami melihat bahwa Balikpapan tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan, terutama dengan kehadiran IKN. Kolaborasi dengan pemerintah provinsi sangat penting, dan kami melihat pasangan Isran-Hadi sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi ini,” kata Syukri.
Kolaborasi antara pasangan Isran-Hadi dan Sabani-Syukri tidak hanya sebatas hubungan formal antara calon gubernur dan calon wali kota, tetapi lebih pada sinkronisasi program dan visi pembangunan yang saling melengkapi. Sebagai salah satu kota terbesar di Kalimantan Timur, Balikpapan berperan sebagai pintu gerbang utama bagi IKN. Isran-Hadi telah menetapkan beberapa prioritas pembangunan yang juga sejalan dengan visi pasangan Sabani-Syukri, khususnya dalam hal infrastruktur, air bersih, dan transportasi.
Salah satu contoh konkret dari kolaborasi ini adalah rencana pemanfaatan Bendungan Sepaku Semoi yang dibangun untuk mendukung kebutuhan air bersih IKN. Bendungan ini diproyeksikan akan menjadi sumber air bagi Balikpapan juga.
Syukri Wahid dalam wawancara tersebut menegaskan bahwa Sabani-Syukri telah berkomunikasi dengan Isran-Hadi terkait pemanfaatan air dari bendungan ini untuk memenuhi kebutuhan Balikpapan yang masih mengalami kekurangan air bersih.
“Kami telah berbicara dengan Pak Isran dan Pak Hadi, dan mereka menyambut baik permintaan kami untuk menjadikan Bendungan Sepaku sebagai salah satu solusi jangka panjang bagi masalah air bersih di Balikpapan. Ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kota bisa membawa manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Syukri.
Selain masalah infrastruktur, Sabani-Syukri juga melihat pentingnya kolaborasi dengan Isran-Hadi dalam menangani isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi Balikpapan. Dengan pertumbuhan populasi yang pesat akibat migrasi dan urbanisasi, tantangan dalam menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan semakin meningkat. Syukri Wahid menekankan bahwa kolaborasi dengan pemerintah provinsi akan memungkinkan Balikpapan mendapatkan dukungan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.
Salah satu program unggulan yang ditawarkan oleh pasangan Sabani-Syukri adalah "BPJS Plus", di mana pemerintah kota akan menanggung premi BPJS bagi pekerja berupah rendah di sektor swasta, terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan kecil dan menengah. Program ini diharapkan bisa didukung oleh kebijakan provinsi, khususnya dalam hal alokasi anggaran untuk kesehatan dan kesejahteraan sosial.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: balpos.com