Masalah infrastruktur di Balikpapan menjadi salah satu isu utama yang akan ditangani oleh Rendi Susiswo Ismail jika terpilih sebagai Wali Kota. Rendi menyoroti sejumlah persoalan yang sudah lama mengganggu kehidupan warga, seperti banjir, kemacetan, dan kesulitan akses air bersih.
Dalam podcast Balikpapan Pos, ia dengan tegas menyampaikan bahwa masalah-masalah ini akan menjadi prioritasnya selama tahun pertama kepemimpinannya.
Baca Juga: Siapa Pengganti Iffa di KPU Kaltim? Kewenangan KPU Pusat
“Saya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sudah terlalu lama dihadapi oleh masyarakat Balikpapan. Persoalan seperti banjir dan air bersih bisa kita tuntaskan dalam satu tahun pertama jika kita konsisten dengan rencana pembangunan yang sudah ada,” ujarnya.
Rendi mengakui bahwa masalah banjir di Balikpapan bukanlah hal yang mudah diatasi, tetapi ia yakin dengan langkah-langkah yang terencana, termasuk optimalisasi sistem drainase dan perbaikan embung, masalah ini bisa segera diselesaikan.
Ia juga menambahkan pentingnya memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan raya untuk mengurangi kemacetan yang semakin parah, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk.
Selain infrastruktur, Rendi juga memiliki visi yang jelas untuk pengembangan ekonomi Balikpapan. Menurutnya, ketahanan ekonomi Balikpapan sangat rentan, terutama karena ketergantungan kota ini pada beberapa sektor saja. Untuk itu, Rendi berencana memperluas sektor ekonomi Balikpapan dengan menjadikan kota ini sebagai pusat jasa, industri, perdagangan, dan pariwisata.
“Balikpapan memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pusat ekonomi di wilayah Kalimantan, terutama dengan adanya proyek Ibu Kota Negara (IKN). Kami perlu mempersiapkan kota ini untuk menjadi penyangga utama IKN dengan memaksimalkan potensi sektor jasa dan industri,” jelas Rendi.
Sebagai langkah konkret, Rendi ingin menjadikan Balikpapan sebagai kota jasa yang terdepan, khususnya di bidang perdagangan dan pertemuan internasional (MICE – Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).
Menurutnya, Balikpapan harus mempersiapkan diri untuk menjadi pusat konferensi, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Untuk mendukung hal ini, ia berencana melibatkan investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan.
Visi pengembangan Balikpapan yang dibawa Rendi juga sangat fokus pada sektor pendidikan. Ia menyadari bahwa untuk memajukan kota, diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan berpendidikan tinggi. Rendi berencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan dengan membangun sekolah-sekolah berstandar internasional di seluruh wilayah kota.
“Kita perlu membangun sekolah-sekolah dengan standar internasional, bukan hanya di satu atau dua wilayah, tetapi merata di seluruh kecamatan. Pendidikan berkualitas harus diakses oleh seluruh anak-anak Balikpapan, bukan hanya mereka yang berada di pusat kota,” tegas Rendi.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas tenaga pendidik agar mampu memberikan pendidikan yang setara dengan standar internasional. Menurutnya, Balikpapan harus menjadi pusat pendidikan yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional, terutama dengan potensi kota ini sebagai penyangga IKN.
Rendi memiliki visi besar untuk menjadikan Balikpapan sebagai smart city yang berkelanjutan. Ia yakin bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, Balikpapan bisa menjadi salah satu kota terdepan di Indonesia. Menurutnya, pembangunan kota pintar harus mencakup infrastruktur digital yang kuat, manajemen lingkungan yang baik, serta pelayanan publik yang cepat dan efisien.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: balpos.com