Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Balikpapan 2024 akan menjadi salah satu panggung politik yang dinamis. Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, calon wali kota dalam kontestasi ini, memaparkan strategi politiknya dalam menghadapi petahana. Dalam podcast "Pas BOS" yang dipandu langsung oleh Direktur Balikpapan Pos Ajid Kurniawan, Rendi menjelaskan bahwa untuk menantang kekuatan petahana, dibutuhkan lebih dari sekadar popularitas—strategi cerdas dan taktik matang menjadi kunci utama.
Rendi memahami bahwa dalam Pilkada, kandidat petahana memiliki sejumlah keuntungan, termasuk pengenalan nama yang luas dan akses langsung ke berbagai sumber daya pemerintahan. Namun, menurutnya, hal ini bukanlah jaminan kemenangan.
Rendi menyebutkan bahwa untuk menantang petahana, ia akan menggunakan pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada kebutuhan nyata masyarakat Balikpapan.
Rendi mencatat bahwa tantangan utama bagi penantang seperti dirinya adalah bagaimana mengatasi dominasi petahana tanpa harus bersandar pada kekuatan materi atau sekadar popularitas. "Ini bukan soal siapa yang punya uang lebih banyak," katanya.
Ia menggarisbawahi pentingnya menawarkan solusi konkret bagi masyarakat Balikpapan. Menurut Rendi, pendekatan berbasis kebutuhan rakyat jauh lebih efektif dalam menarik suara ketimbang pendekatan transaksional.
Rendi bertekad untuk tidak hanya fokus pada wilayah kota di Balikpapan, melainkan juga memperluas jangkauannya hingga ke pinggiran Balikpapan. Ia percaya bahwa suara dari masyarakat lapisan bawah dan pinggiran dapat menjadi kekuatan penentu dalam Pilkada mendatang.
“Saya akan memastikan setiap lapisan masyarakat memahami visi saya untuk Balikpapan yang lebih baik,” ujar Rendi.
Fokus pada Visi dan Solusi untuk Warga Balikpapan
Di balik taktik dan strategi politiknya, Rendi mengedepankan visi yang jelas untuk Balikpapan. Menurutnya, kota ini membutuhkan perubahan mendasar dalam tata kelola kota, khususnya terkait masalah infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan.
Ia memaparkan meskipun pemimpin sebelumnya telah meletakkan dasar yang baik, ada banyak area yang mengalami stagnasi. Ini menjadi fokus utamanya sebagai calon wali kota.
“Saya tidak datang dengan janji kosong,” kata Rendi. “Saya memiliki rencana strategis yang jelas dan konkret untuk mengatasi masalah seperti banjir, kemacetan, serta kurangnya air bersih yang sudah lama dikeluhkan masyarakat,” tambahnya.
Rendi optimistis bahwa dalam satu tahun pertama masa jabatannya, masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan jika ada konsistensi dalam implementasi rencana pembangunan.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas di Balikpapan. Menurutnya, Balikpapan perlu menjadi pusat pendidikan yang dapat bersaing di kancah nasional dan internasional. Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam visi jangka panjang Rendi untuk membangun kota yang cerdas dan berdaya saing tinggi.(*)
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: balpos.com
