PROKAL.CO, Masalah masalah mendasar yang selama ini mendera warga Balikpapan menjadi bahan dalam debat kedua Pilkada Balikpapan 2024.
Hal itu terkuak saat memasuki sesi keempat, di mana pasangan calon (paslon) nomor urut dua Rendy Susiswo-Eddy Sunardi isu permasalahan di Kota Beriman.
Baca Juga: Iffa Rosita Dilantik di KPU Pusat, Lima Kandidat Siap Rebut Posisi Kosong di KPU Kaltim
Calon Wakil Wali Kota Balikpapan Eddy, mengungkapkan bahwasanya Balikpapan kerap mendapatkan kritikan sudah menjadi kota yang tidak nyaman.
Mulai dari masalah banjir, macet, dan warga susah mendapatkan air bersih serta gas elpiji. Bahkan menurut Eddy bahan bakar minyak (BBM) juga sulit didapatkan karena harus antre.
Mengenai masalah yang beragam ini, Eddy tanyakan secara gamblang kepada paslon nomor urut tiga Sabani-Syukri.
“Menurut saudara apa yang salah dari kebijakan pemerintah kota selama lima tahun terakhir. Sehingga soal mendasar itu belum juga tertangani dan mengapa tidak dapat menyelesaikan soal-soal mendasar ini?” ungkapnya dalam debat di Grand Senyiur Hotel pada Kamis (7/11).
Baca Juga: Ada Praktek Prostitusi Berkedok Warung Kopi di Tapin
Calon Wali Kota Balikpapan nomor urut tiga, Sabani, mengutarakan bahwa ketiadaan pemerintah setempat yang serius dalam memperhatikan masalah kotanya. Maka masalah semacam ini tidak dapat teratasi selama masa kepemimpinan Rahmad.
“Ini keliru besar, karena harus ada konsep yang clear bagaimana mengatasi tata kelola pengendalian air dan penanganan banjir. Kalau tidak ada konsep pastilah itu akan terus terjadi,” ungkap Sabani.
Ia menekankan dalam mengatasi itu harus ada konsep secara holistik atau menyeluruh dalam mengatasi permasalahan air bersih. Jika tidak ada konsep maka masalah itu akan terus ada.
“Begitu juga dengan kemacetan dan BBM, kalau itu tidak kita perhatikan dan tidak ada penanganan yang strategis. Ya kondisi itu akan terus terjadi,” sebutnya.
Menurut Sabani, masalah ini harus dihentikan semua dengan memilih paslon baru. “Pilihlah paslon Sabani-Syukri untuk memberikan solusi, saya pikir ini perlu konsep untuk mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.