SAMARINDA - Direktur Eksekutive Warna Research Center (WRC) Hilman Firmasyah menyatakan, di tengah gejolak politik yang terus bergulir, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi Kalimantan Timur, yang juga menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara, pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang posisi masing-masing calon dalam opini publik menjadi sangat penting.
Bagi para pemilih, informasi yang tepat mengenai elektabilitas calon akan menjadi kunci untuk membuat keputusan yang bijaksana dan berbasis data. "Mengingat pentingnya Pilkada ini, pemilih perlu memahami posisi kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di mata publik, serta berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan mereka," kata Hilman dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).
Hilman menilai, dengan informasi yang akurat, masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih jelas dalam menentukan pilihan politik mereka. Dalam konteks ini, lanjutnya, survei elektabilitas Pilkada Kalimantan Timur 2024 yang dilakukan oleh WRC menjadi sangat relevan.
Survei ini tidak hanya memberikan gambaran tentang tingkat dukungan terhadap kedua pasangan calon, tetapi juga membantu masyarakat untuk memahami tren politik yang sedang berkembang.
Survei ini, yang merupakan yang ketiga kalinya oleh WRC, bertujuan untuk mengukur preferensi politik masyarakat Kalimantan Timur menjelang Pilkada.
"Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi para pemilih, tim sukses, serta para pengamat politik yang ingin mengetahui dinamika politik menjelang Pilkada 2024," kata Hilman.
Hilman menjelaskan, ada tiga jenis simulasi dalam survei ini untuk memastikan hasil yang representatif dan akurat. Simulasi pertama adalah pertanyaan terbuka, di mana responden diminta untuk menyebutkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mereka pilih tanpa dipengaruhi oleh pilihan yang sudah disediakan.
Simulasi kedua adalah pertanyaan tertutup, yang dilakukan dengan menggunakan kertas kuisioner, di mana responden memilih antara pasangan calon yang telah disiapkan. Sedangkan, simulasi ketiga adalah dengan menggunakan surat suara, yang menggambarkan situasi Pilkada yang sebenarnya.
"Dalam survei ini, sebanyak 1.750 warga Kalimantan Timur yang dipilih secara acak dan proporsional di seluruh kabupaten/kota menjadi responden," kata Hilman.
Diungkapkan, hasil dari simulasi pertanyaan terbuka menunjukkan bahwa pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mendapat dukungan sebesar 52,6%, sedangkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi mendapatkan 29,6% dukungan, dan 17,8% responden tidak memberikan jawaban.
Hasil ini menunjukkan bahwa pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji lebih unggul di mata publik Kalimantan Timur dalam hal popularitas awal. Dalam simulasi dengan menggunakan kertas kuisioner, hasilnya semakin menguatkan posisi pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji, yang memperoleh dukungan sebesar 54,9%.
Sementara itu, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi mendapatkan dukungan sebesar 30,4%, dan 14,7% responden memilih untuk tidak memberikan suara. Ini menunjukkan bahwa pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji terus menunjukkan keunggulan dalam preferensi politik masyarakat.
Simulasi terakhir, yang menggunakan surat suara, menggambarkan hasil yang lebih mirip dengan situasi Pilkada yang sesungguhnya. Dalam simulasi ini, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji meraih 1.081 suara atau 61,77% dari total suara yang sah.
"Sementara pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi mendapatkan 589 suara atau 33,65%, dan ada 80 lembar surat suara atau 4,58% yang tidak dicoblos," ujar Hilman,