Segmen empat menjadi panggung untuk para calon gubernur saling bertanya dan segmen selanjutnya, segmen lima giliran para calon wakil gubernur unjuk gigi. Rudy mempertanyakan konteks kedaulatan yang diusung Isran. Sementara melihat realita yang ada di lapangan masih jauh dari makna yang diinginkan. “Jadi berdaulat seperti apa dan bagaimana pemahaman hal itu,” tanyanya.
Sementara Isran menjawab dengan perbedaan antara ketahanan pangan dengan kemandirian pangan. “Ketahanan itu soal manajemen. Tak melulu harus diproduksi di daerah, selama kebutuhan terpenuh dan bisa mengontrol inflasi itu sudah cukup,” katanya menjawab dan Rudy menggarisbawahi bukan itu pertanyaannya. “Disimak dulu pertanyaannya. Terkait berdaulat itu apa,” sebutnya.
Ketika gilirannya, Isran melemparkan pertanyaan nyeleneh terkait cara tanaman mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Rudy berbicara soal reklamasi, reboisasi lahan, hingga perdagangan karbon.
Tak luput, paslon berjargon Kaltim Generasi Emas ini menekankan pentingnya peran pemerintah provinsi sebagai jembatan antara pusat dan daerah. Mendengar jawaban Rudy, Isran menanggapi.
“Lain yang ditanya, lain pula jawabannya,” katanya.Segmen lima, saat giliran para calon wakil gubernur. Persoalan hilirisasi jadi pertanyaan yang dilempar Hadi Mulyadi ke Seno Aji. Seno menjawab meski Kaltim sudah memiliki dua pabrik pengolahan hasil sawit menjadi minyak goreng. Hal itu masih belum cukup karena belum mencakup pengolahan menjadi biodiesel. “Kaltim Belum berdaulat di sektor energi,” kata Seno.
Mendengar hal itu, Isran menambahkan jumlah produksi dari olahan sawit di Kaltim berada di posisi 4 se-Indonesia. “Hati-hati jangan keliru terus. Nda paham-paham gitu loh. Pahamlah ikam,” katanya mengingatkan.
Seno melempar pertanyaan terkait ketahanan pangan di Kaltim yang mengabaikan kesejahteraan petani lokal. Menjawab hal itu, Hadi menegaskan dirinya bersama Isran sudah berupaya dalam mengawal hal itu selama lima tahun memimpin Kaltim.
Namun, kata dia, perlu memerhatikan kebijakan makro, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan Kaltim. “Kita perlu memastikan seluruh masyarakat bisa makan. Jangan memaksakan apa yang tak bisa dimiliki. Jika tak mungkin tentu perlu membeli dari daerah lain agar kebutuhan pangan terjamin,” jelasnya.
Di segmen terakhir, keduanya mengakhiri dengan sejumlah janji dan pantun serta mengucapkan terima kasih ke seluruh masyarakat yang memberikan dukungan sepanjang masa kampanye. (*)