Rudy Mas’ud dan Seno Aji telah dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim. Legislatif memastikan akan mengawal kepemimpinan keduanya untuk realisasi janji kampanye.
Mengingat dalam pertarungan Pemilihan Gubernur Kaltim (Pilgub) Kaltim lalu, banyak wakil rakyat yang tergabung dalam partai politik (parpol) koalisi yang turun ke masyarakat ikut menyosialisasikan janji politik Rudy-Seno. Salah satunya Baharuddin Demmu, anggota DPRD Kaltim yang duduk di Komisi I.
“Tentu kami akan mengawal sampai program Gratispol itu terwujud. Karena kalau tidak, kami yang juga malu. Karena saat kampanye pun kami yang turun menyosialisasikannya,” kata politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Disebutnya, sejauh ini Rudy-Seno belum menyatakan secara resmi adanya program 100 hari kerja sebagai kepala daerah. Sehingga, implementasi Gratispol menurutnya juga tidak bisa diukur dari tempo tersebut. Tetapi baginya, seharusnya ada janji yang sudah bisa direalisasikan tahun ini.
“Nanti pasti ada rapat DPRD Kaltim dengan Pak Rudy-Seno. Di sana akan tampak program-program kerja yang bakal dilakukan. Kami akan lihat apakah itemnya sesuai dengan janji saat kampanye mereka. Kalau tidak, pasti kami akan ingatkan,” ucap pria yang akrab disapa Bahar itu. Soal adanya pemangkasan anggaran, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim itu menyebut pasti akan berpengaruh.
Tetapi hal tersebut akan diserahkan kepada kepala daerah untuk bisa melakukan pergeseran anggaran yang bisa digunakan untuk merealisasikan janji-janji kampanye.
Meski nanti disebutnya tidak bisa diimplementasikan secara penuh di APBD 2025 lantaran faktor kewenangan anggaran yang sudah disahkan.
“Sekali lagi kalau tidak ada itu (Gratispol), pasti kami ingatkan. Karena sekali lagi. Kami pun yang ikut malu, bukan dia (Rudy-Seno) yang malu kalau sampai tidak ada Gratispol di masyarakat,” ucapnya.
Diketahui, ada lima program unggulan Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud dan Wagub Seno Aji. Di antaranya yakni, pendidikan gratis dari tingkat dasar sampai strata tiga (S-3) untuk generasi emas dan peningkatan insentif guru sekolah umum, pesantren, serta penjaga rumah ibadah.
Lalu peningkatan UMKM berbasis ekonomi kreatif untuk penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Kemudian kesehatan gratis dan peningkatan fasilitas kesehatan serta memastikan operasionalisasi Rumah Sakit Islam.
Ada pula peningkatan dan perluasan areal tanam di semua komoditas berbasis pertanian modern dan penerapan hilirisasi pertanian.
Lalu pembangunan dan peningkatan infrastruktur se-Kaltim yang meliputi pembangunan jalan tol arah Bontang - Kutim, kereta api, dan pelabuhan internasional. Serta hilirisasi industri dengan membangun pabrik-pabrik oleh investor. (rd)
