• Minggu, 21 Desember 2025

Kiprah Akbar Haka Menuju DPRD Kukar: Dari Mikrofon untuk Musik Keras, Kini Mikrofon untuk Rakyat

Photo Author
- Senin, 28 Juli 2025 | 21:56 WIB
Akhmad Akbar Haka Saputra berangkat membonceng sang bungsu, Binar ke pelantikan PAW-nya sebagai Anggota DPRD Kukar Dapil Tenggarong (Ist/@mahakami.official)
Akhmad Akbar Haka Saputra berangkat membonceng sang bungsu, Binar ke pelantikan PAW-nya sebagai Anggota DPRD Kukar Dapil Tenggarong (Ist/@mahakami.official)

HARI Senin tanggal 28 Juli 2025 terasa amat sejuk dan cerah, embun pagi baru saja menghilang seiring terbitnya matahari. Akhmad Akbar Haka Saputra—atau lebih dikenal sebagai Akbar Haka, vokalis dari band metal asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kapital telah berdandan dengan gagah.

Mengenakan jas hitam, kemeja putih serta dasi merah. Akbar pun menyemprotkan parfum serta memasang sepatunya. Bersiap, menuju momentum bersejarah dalam hidupnya—mewakafkan diri ke masyarakat Kutai Kartanegara sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Motor pabrikan jepangnya sudah selesai dipanaskan, keluarga dan kerabat ikut mendampinginya menuju Kantor DPRD Kukar yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi, Tenggarong. Menggonceng anak bungsunya, keberangkatan menggunakan roda dua ini terpaksa lantaran kendaraan roda empatnya tengah direparasi di bengkel.

Akbar Haka

Penuh semangat dan senyum sumringah dikeliling keluarga dan kerabat tercintanya, Akbar tiba di kantor DPRD Kukar. Puluhan karangan bunga dari pejabat maupun relasi menyambut Akbar, semua menyambutnya. Semua ini adalah start awal Akbar mengemban amanah sebagai wakil rakyat.

Terasa puitis, namun pelantikan ini adalah puncak dari perjalanan panjangnya meniti karir di legislatif. Akbar melanjutkan perjuangan Junaidi, Ketua DPRD Kukar yang meninggal pada tahun 2024 lalu. Sebagai kader PDI Perjuangan di Daerah Pemilihan (Dapil) I Tenggarong, Akbar meraih suara terbanyak kedua pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 lalu.

Sebuah perjuangan yang tertunda, namun kini terealisasi. Di bawah kitab suci Al-Qur’an, Akbar mengucapkan sumpah janji jabatannya pada prosesi pelantikan Penggantian Antar Waktu (PAW) yang dipimpin Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani. Secara khidmat, Akbar dengan suara serak khasnya mengucapkan satu per satu sumpah janji, hingga prosesi penyematan pin dan penyerahan berita acara.

“Alhamdulillah saya bersyukur hari ini proses PAW telah selesai, dan amanah yang diberikan ini akan saya optimalkan,” ungkap Akbar. Ia juga memastikan bahwa sesuai dengan perintah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri adalah untuk turun langsung ke bawah, memastikan bahwa amanah yang diemban ini dari rakyat dan untuk rakyat.

“Jabatan yang diemban itu bukan jabatan mewah-mewahan tapi tetap turun langsung. Dari pergerakan kita, saya akan fokus pada pemuda-pemuda. Bukan hanya di seni, pendidikan, kesehatan dan warga yang harus dibantu. Kita harus memilih dan memilah dengan turun langsung,” lanjut Akbar saat sesi wawancara dengan awak media.

Musik Keras Adalah Senjata, Politik Adalah Motor Penggerak

Sebagai vokalis band Kapital, jiwa Akbar yang merupakan seniman awalnya tidak tertarik ke politik. Namun kiprahnya dalam pembangunan Kukar telah terbukti sejak tahun 2012 melalui festival musik bertajuk Kukar Rockin’ Fest (KRF). Melalui Distorsi Rockaholic Company, Akbar berhasil mendatangkan band nasional sampai internasional, sehingga KRF bertransformasi sebagai Rock in Borneo.

Rock in Borneo menjadi sejarah yang amat gila di Kutai Kartanegara, festival musik ini berhasil memecahkan rekor MURI sebagai konser musik gratis dengan pengunjung terbanyak. Beberapa band internasional tampil hingga pelaksanaan terakhirnya di tahun 2017. Mulai dari Helloween, Sepultura, Skid Row hingga Firehouse.

“Zaman Rock in Borneo saya sudah agak kenal dengan partai, Bupati pada saat itu adalah ibu Rita Widyasari. Kami berkolaborasi dalam melaksanakan event ini, sehingga beliau menyarankan ‘Ayo Bar, masuk partai’. Namun saya bilang saya ingin tetap berkontribusi di belakang layar saja, sesuai bidang yang dipahami,” ceritanya.

Tidak diketahuinya saat itu, politik berperan penting sebagai motor pembangunan daerah. Hingga tiba tahun 2021, Edi Damansyah yang merupakan Bupati Kukar sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan memastikan keyakinan Akbar maju ke politik. Untuk mengambil momentum berpindahnya Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB
X