• Senin, 22 Desember 2025

Balistik Dukung Pelatih Asing

Photo Author
- Selasa, 1 Januari 2019 | 10:05 WIB

BALIKPAPAN – Bursa calon pelatih Persiba Balikpapan kian memanas. Sejumlah nama mulai dikaitkan. Dari lokal, Salahudin, Liestiadi, Edy Saputra, dan Marwal Iskandar menjadi yang terdepan. Sementara Alfredo Vera dan Hans Peter Schaller turut meramaikan dari sektor asing. Menilik banyaknya minat pelatih yang ingin merapat ke Kota Minyak, suporter turut angkat bicara.

Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik) jadi garda terdepan yang memberikan masukan kepada manajemen baru Beruang Madu. Ketua Balistik Endrik Jatmiko menuturkan, dari sejumlah nama yang masuk, dirinya lebih cenderung mendukung Persiba dibesut pelatih impor. Alasannya jelas, pelatih asing lebih disiplin dan tak objektif saat menentukan starting eleven.

“Selain itu, mereka lebih punya wibawa di depan pemain. Pelatih asing juga biasanya lebih disegani pemain,” kata Endrik.

Disinggung dua nama pelatih asing yang dikabarkan siap menangani Persiba musim depan, Endrik tak ragu menyebut nama Alfredo Vera. Keberhasilan Vera membawa Persipura juara ISC A 2016 dan mengantarkan Persebaya keluar sebagai juara Liga 2 dan mentas ke Liga 1 musim 2017 jadi alasan utama.

Sementara mantan manajer Persiba, Jamal Al Rasyid, memiliki pandangan berbeda. Jamal meyebut untuk ukuran Liga 2, pelatih lokal sudah cukup untuk menangani Beruang Madu. “Kalau di Liga 2 lokal saya rasa sudah cukup, pelatih lokal punya kompetensi. Kalau untuk Liga 1 saya lebih memilih asing,” kata dia.

Dikatakan mantan Direktur Sport Persiba ini, pelatih asing memang punya banyak kelebihan. Selain terkenal disiplin dan tak pilih kasih, metode latihan yang diterapkan selalu baru dan mengikuti perkembangan, banyak variasi, banyak game permainan. “Ini membuat pemain tidak gampang jenuh ketika berlatih,” kata dia.

Meski begitu, Jamal mengaku tak ingin mengesampingkan kompetensi pelatih lokal. Secara kultur pelatih lokal memang lebih unggul. Namun, dalam sejumlah aspek, mereka disebut Jamal kerap lemah. “Biasanya pelatih lokal ini sering mentoleransi pemain bintang dan terlalu bergantung dengan pemain bintang ini,” kata Jamal.

Jika melihat statistik, Persiba sejatinya justru berjaya ketika arsitek lokal memegang kendali. Yang paling tak bisa dilupakan tentu saja saat Beruang Madu sukses finis peringkat tiga pada Indonesia Super League (ISL) musim 2009/2010.

Saat itu Daniel Roekito yang notabene pelatih lokal jadi sosok sentral kesuksesan Persiba mengasapi Persib dan Persija di klasemen akhir.

Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, Persiba tercatat sudah menggunakan jasa 14 pelatih berbeda dengan enam di antaranya pelatih asing, mulai Peter Butler, Hans Peter Schaller, Jaino Matos, Timo Scheunemann, Milomir Seslija, dan terakhir Wanderley Junor. (*/hul/don/k16)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X