• Senin, 22 Desember 2025

Potensi Dua Gelar

Photo Author
- Minggu, 20 Januari 2019 | 10:56 WIB

KUALA LUMPUR–Delapan turnamen, tujuh semifinal, dan satu perempat final. Itulah hasil yang dicatatkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu setelah menjuarai Thailand Open pada Juli lalu. Satu di antara tiga pasangan ganda putri Jepang selalu jadi batu sandungan. Di semifinal Malaysia Masters kemarin (19/1), mereka sukses melewati satu batu sandungan. Setelah enam bulan tanpa gelar, akhirnya Greys/Apri kembali ke final!

Kemarin ganda nomor 4 dunia itu mengalahkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Pasangan yang sudah delapan kali mempecundangi mereka dalam sembilan pertemuan sebelumnya. Greys/Apri menunjukkan permainan garang dan mental baja. Terutama pada game ketiga. Hingga akhirnya mereka menang 20-22, 21-13, 21-19.

“Kami bener-bener pengenmenang kali ini,” kata Greysia, seperti dikutip di situs resmi BWF. “Selama latihan, hal itu yang kami pikirkan terus-menerus. Setelah berkali-kali kalah di semifinal melawan pasangan Jepang, kami hanya berpikir, kali ini harus bisa final,” lanjut dia.

Keinginan kuat itu yang membuat mereka mampu mengatasi berbagai gangguan. Misalnya ketika Apri meminta lapangannya dibersihkan. Judge tidak mengabulkan permintaan itu. “(Bersihkan) pakai sepatu saja,” tukas sang wasit.

Lalu, ketika Greys/Apri sudah mencapai match point, lawan mengacaukan momentum mereka dengan meminta break. Takahashi seperti mengalami cedera. Namun dia bisa kembali ke lapangan tanpa perlu dirawat. Greys/Apri sempat kehilangan tiga poin gara-gara hal tersebut.

Sudah melewati rintangan berat, belum berarti jalan Greys/Apri menuju trofi mulus. Di final, satu momok lagi sudah menunggu. Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, ganda putri terbaik dunia. Pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mengatakan, Greys/Apri punya kans menang di final. Asal kembali mampu menerapkan strategi yang telah disusun.

“Tadi (kemarin) mereka lebih banyak inisiatif menyerang. Mereka juga konsentrasi dan disiplin menerapkan strategi,” ungkap Eng. “Untuk final, tidak akan banyak berubah. Tetap inisiatif menyerang dan nothing to lose,” imbuhnya.

Sementara itu, seperti diprediksi, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melaju mulus ke final. Mereka mengalahkan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia) dengan skor 21-18, 24-22. Nah, dari sini, kans meraih juara terbuka lebar. Sebab, lawan mereka “hanya” Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, juga asal Malaysia.

Dilihat dari segi manapun, Ong/Teo bukan tandingan The Minions. Peringkat mereka jauh di bawah. Dalam tiga pertemuan, Marcus/Kevin juga selalu bisa mengalahkan mereka. Namun, yang perlu dicermati, Ong/Teo sukses mengalahkan beberapa nama besar selama perjalanan ke final. Termasuk pasangan peringkat tiga dunia, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Straight game pula. 

“Ini belum selesai. Ada satu pertandingan lagi. Kami berharap bisa menjadi juara di sini,” kata Kevin. “Besok (hari ini) kami harus bermain lebih baik lagi. Juga lebih fokus,” tegasnya (gil/na/jpg/ndy/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X