• Senin, 22 Desember 2025

Tugas Belum Tuntas

Photo Author
- Rabu, 27 Februari 2019 | 10:33 WIB

PHNOM PENH – Timnas U-22 tak boleh terlalu lama larut dalam euforia juara. Sebab, tugas yang lebih berat sudah menghadang Indra Sjafri dan pasukannya sepanjang 2019 ini. Terdekat adalah, kualifikasi AFC U-23 yang berlangsung di Vietnam bulan depan. Pada ajang ini, Bagas Adi Nugroho dkk tergabung di grup yang lumayan berat. Timnas yang berada di Grup K bakal bentrok dengan tuan rumah Vietnam, Brunei, dan Thailand.

Selain AFC U-23, skuad Garuda Muda juga diharapkan bisa mengakhiri kemarau medali emas di cabor sepak bola SEA Games 2019. Timnas terakhir kali meraih medali emas di cabor sepak bola pada 1991.

Nah, menyadari beratnya tugas yang dipikul oleh pasukannya, Indra pun tak ingin terlena. Hari ini, timnas dijadwalkan bertolak pulang ke ke Jakarta. Bagas Adi dkk hanya punya waktu selama dua hari untuk istirahat. Setelah itu, mereka harus kembali menjalani persiapan untuk AFC U-23.

Soal komposisi skuad di AFC U-23, Indra menegaskan tak akan jauh berbeda dengan formasi di Piala AFF U-22. Di turnamen ini, Indra membawa 23 pemain. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah. ''Soalnya, saya akan memanggil pemain-pemain baru untuk menjalani training center (TC),'' kata Indra.

Soal siapa nama pemain tambahan yang akan disusulkan, Indra belum bersedia memberikan jawaban. "Nanti sajalah. Nikmati dulu euforia juara. Setelah itu baru masuk persiapan menuju AFC," ungkap mantan pelatih Bali United itu.

Dalam skuad AFF kali ini, Indonesia memang tidak diperkuat oleh tiga pemain pilar. Yakni Saddil Ramdhani, Egy Maulana Fikri, dan Ezra Walian. Mereka bermain di luar negeri dan tidak dilepas oleh klubnya. Untuk itu, Indra akan menambah sebanyak tujuh pemain lagi.

"Kami akan segera mulai TC tanggal 2 Maret. Ada tujuh pemain tambahan yang kami panggil. Tanggal 28 (besok, red) istirahat dulu. Setelah itu baru mulai latihan lagi," kata Indra. Terkait lokasi TC, memang belum ada kepastian. Namun, Indra berharap masih berlangsung di Jakarta. "Saya sudah minta ke Bu Sekjen (Ratu Tisha) untuk tetap di Jakarta," ujar pelatih 56 tahun itu

Euforia juga dirasakan seluruh penggawa timnas. Begitu wasit meniup peluit akhir, seluruh pemain larut dalam kegembiraan. Tak terkecuali Bagas Adi. Bek sekaligus kapten timnas itu, merasa deg-degan sepanjang laga. Terutama setelah dia diganjar kartu merah pada menit ke-89. Meski timnas sudah unggul 2-1, tapi serangan Thailand semakin gencar sejak dia meninggalkan lapangan. Bagas khawatir dia bakal menjadi sasaran kemarahan kalau Thailand bisa menyamakan kedudukan, dan memaksa laga harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu. ''Bersyukur bisa menang. Padahal, sempat khawatir setelah kartu merah itu,'' papar Bagas. "Saya minta maaf atas kejadian tersebut. Soalnya semangat berlebihan. Insya Allah ke depan lebih baik lagi," lanjut bek Bhayangkara FC itu.

Meski sudah juara, Bagas tidak akan terlena. Sebab tugasnya juga makin berat dengan target yang tidak mudah pula. "Kami nikmati dulu euforia ini. Tapi saya pikir tidak perlu berlama-lama. Karena jarak antara AFF dan AFC ini tidak begitu jauh. Jadi harus langsung fokus ke AFC," kata Bagas. (gil/bas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X