Mitra Kukar menjadi salah satu tim Liga 2 yang belum memiliki pelatih kepala hingga saat ini. Padahal, tim beralias Naga Mekes itu menargetkan promosi ke Liga 1 musim depan. Sementara itu, kick-off Liga 2 sudah di depan mata. Mampukah tim kebanggaan masyarakat Kukar itu mewujudkan ambisi promosi?
===========================================================================
TENGGARONG–Kick-off Liga 2 2019 akan digulirkan 11 hari lagi. Kendati demikian, hingga saat ini, Mitra Kukar tidak kunjung memiliki pelatih kepala. Situasi tersebut membuat suporter mereka mulai panik. Apalagi Naga Mekes menargetkan promosi ke Liga 1 musim ini. Artinya, untuk mencapai target tersebut diperlukan persiapan serius.
Sejauh ini, Mitra Kukar masih ditangani Sukardi Kardok dan pelatih fisik Asep Suryadi. Kedua pelatih tersebut bukan tidak memiliki kemampuan mumpuni. Namun, untuk menjadi sosok pemikir strategi keduanya belum cukup andal. Apalagi keduanya memang baru memegang lisensi C AFC. Terbukti dari tiga uji coba Mitra Kukar baru-baru ini, keduanya belum bisa meracik skema terbaik.
Perlu diketahui, dari tiga uji coba di Jakarta, tim Kota Raja hanya mampu menang dari tim Liga 3. Sedangkan dua laga lainnya menghadapi peserta Liga 2 (Babel United dan Persika Karawang), Anindito cs tumbang. Jelas yang dibutuhkan Mitra Kukar saat ini adalah sosok pelatih kepala yang memang mengerti skema secara matang.
Ketua Harian I Mitra Mania (Mitman) Alfiansyah menuturkan, saat ini Mitra Kukar memiliki pemain jempolan. Tapi hal tersebut tidak bisa memberikan jaminan promosi tanpa diimbangi dengan sosok arsitek andal. “Kami berharap dan mendesak agar manajemen segera mendapatkan pelatih kepala. Saat ini hanya sosok pelatih kepala yang sangat penting untuk dihadirkan untuk memimpin tim,” papar Fhian, sapaannya.
Fhian menambahkan, dengan target promosi Mitra Kukar seharusnya sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Tidak terkecuali merekrut pelatih. “Kami semua sebagai pendukung setia hanya berharap keseriusan manajemen. Kami ingin tim ini hanya numpang lewat di kompetisi kasta kedua,” pungkas Fhian. (don2/k8)