Ketika kelak vaksin Covid-19 telah tersedia, insan olahraga jadi salah satu yang diprioritaskan sebagai penerima. Terutama yang bakal mentas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua.
HAL tersebut diutarakanKetua Harian Panitia Besar (PB) PON Papua Yunus Wonda. Dia memastikan para atlet dan ofisial pada multiajang empat tahunan nasional itu akan menjadi salah satu kelompok masyarakat yang diprioritaskan menerima vaksin Covid-19.
Untuk memastikan janji tersebut, Yunus sudah menemui Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir untuk memastikan penerimaan vaksin.“Vaksin Covid-19 yang dipesan pemerintah Indonesia nantinya diprioritaskan bagi atlet dan ofisial sehingga saat PON semua peserta benar-benar sudah terhindar dari virus corona,” kata Yunus.
Erick Thohir, kata Yunus, juga menyatakan siap untuk mendukung dan membantu apapun yang diperlukan demi pelaksanaan PON Papua yang dijadwalkan pada 2–13 Oktober 2021 itu bisa berjalan sukses.
“Pada prinsipnya, Menteri BUMN siap memberikan dukungan, hanya saja pandemi Covid-19 mengganggu pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tapi, Pak Menteri siap membantu dan akan mengakomodasi dukungan dari BUMN yang ada,” kata Yunus.
Erick Thohir sebelumnya menyatakan, Indonesia bakal mendapat 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2020, dan 300 juta dosis untuk 2021. Vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama beberapa BUMN farmasi dengan lembaga dan instansi farmasi mancanegara seperti PT Bio Farma (Persero) dengan Sinovac Biotech yang berasal dari Tiongkok.
Sinovac sudah berkomitmen menyediakan 20 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini apabila proses uji klinis Tahap III berjalan lancar. Sedangkan untuk tahun depan, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia.
Selain Bio Farma dengan Sinovac, ada PT Kimia Farma yang kerja sama dengan G42, Genexine, CanSino. Bahkan, pemerintah juga kini tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lainnya. Di antaranya, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Novafax. (jpc/ndy/k8)