HANYA dalam rentang waktu empat bulan, trisula lini serang Paris Saint-Germain yang terdiri dari Lionel Messi-Kylian Mbappe-Neymar Jr melakukan kegagalan identik. Sama-sama gagal menjadi eksekutor penalti. Mbappe mengawalinya dalam fase grup Liga Champions kontra RB Leipzig (20/10/2021). Sepakan Donatello –julukan Mbappe– kala itu melambung jauh di atas mistar gawang kiper RBL Peter Gulacsi. Mbappe beruntung kegagalannya tidak banyak disorot lantaran PSG menang 3-2.
Rabu (16/2), Messi pun gagal menaklukkan kiper Real Madrid Thibaut Courtois dalam first leg 16 besar Liga Champions. Seperti Mbappe, aib Messi juga termaafkan lantaran PSG menang 1-0.
Yang sial adalah Neymar. Kegagalan bintang timnas Brasil itu mengeksekusi penalti saat melawan FC Nantes (20/2) jadi bulan-bulanan media Prancis karena PSG kalah 1-3. Alasan Neymar banjir kritik adalah eksekusi penaltinya tidak bertenaga. Dia mengambil ancang-ancang cukup jauh hingga di luar kotak penalti seperti kebiasaannya. Ternyata, bola hanya mengarah lurus dan pelan ke arah kiper FC Nantes Alban Lafont.
Jika eksekusi penalti pada menit ke-59 itu berhasil, PSG bisa menipiskan skor menjadi 2-3 sekaligus mendapat momentum untuk menyamakan kedudukan. Selain itu, Neymar sebelumnya jadi pencetak satu-satunya gol PSG pada menit ke-47.
Kritik yang diterima Neymar sangat bertolak belakang dengan saat PSG menang atas Real. Saat itu Neymar menerima pujian setelah memberi umpan gol kepada Mbappe melalui tumit. Padahal, Neymar yang masuk sebagai pengganti baru kali pertama bermain tahun ini setelah lama dibekap cedera engkel.
”Kami kecewa karena gagal memanfaatkan begitu banyak peluang emas. Termasuk kesempatan melalui penalti itu,” ungkap entraineur PSG Mauricio Pochettino kepada Le Parisien. (io/c9/dns)