Jalan Manchester City FC memperjuangkan titel Premier League Inggris musim ini ternodai oleh kisah kontroversial. Terjadi saat mereka menghadapi Everton FC di Goodison Park, Minggu (27/2).
THE CITIZENS memenangi laga tersebut. Mereka membawa pulang tiga poin berkat satu-satunya gol dari Phil Foden pada menit ke-82. Namun, tidak lama setelah gol tersebut tercipta, sebuah kontroversi terjadi. Gelandang Man City Rodri terlihat hands ball dalam kontak penalti timnya.
Kubu Everton seketika memprotes kejadian itu kepada wasit Paul Tierney hingga berujung peninjauan melalui video assistant referee (VAR). Dalam tayangan ulang, terlihat jelas bahwa bola tersebut mengenai lengan Rodri. Namun, wasit Paul memutuskan play on alias tidak ada pelanggaran seperti yang diproteskan kubu The Toffees. Hingga akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan Man City.
Dalam konferensi pers selepas pertandingan, tactician Everton FC Frank Lampard tak segan-segan memuntahkan kekesalannya atas keputusan tersebut. “Itu adalah keputusan VAR, yaitu dari Chris Kavanagh. Itu sepenuhnya Chris,” tukas Lampard, dilansir dari Liverpool Echo.
Untuk diketahui, Chris Kavanagh yang bertugas sebagai operator VAR dalam pertandingan tersebut. Dalam klarifikasi Premier League, mereka menjelaskan bahwa wasit tidak memiliki cukup bukti untuk menetapkan momen tersebut sebagai penalti untuk Everton.
“Saya berbicara kepada ofisial tim dan mereka yakin bahwa itu penalti. Jadi ini keputusan Chris. Dia tidak melihat langsung di lapangan. Dia ada di sisi lain, itu tidak masalah. Dan, salah satu alasan kita menggunakan VAR adalah untuk memiliki mata kedua. Tidak perlu lebih dari lima detik untuk memutuskan itu penalti. Semua menyaksikannya,” cecar mantan pembesut Chelsea FC itu.
“Dia (Chris) harusnya mengatakan kepada wasit untuk memberikannya (penalti), atau melihatnya lagi. Saya tidak mengerti mengapa dia tidak melakukannya.” Kejadian tersebut membuat mereka kehilangan poin krusial. Sebab, kini mereka sedang berjuang menjauhkan diri dari zona degradasi. Hingga tadi malam, mereka terseok-seok di peringkat ke-17 alias satu setrip di atas zona merah. Penalti tersebut menurutnya akan membuka peluang mereka setidaknya bisa meraih satu poin bila gol tercipta dari sana.
Sementara bagi Man City, raihan tripoin di laga itu membuat mereka kembali melebarkan jaraknya dengan pesaing terdekat, Liverpool FC (66-60). Namun, The Reds masih belum memainkan satu pertandingan, yakni menghadapi West Ham United pada pekan depan.
Lampard menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu pernyataan resmi atau permintaan maaf dari pihak yang bersangkutan dengan keputusan ini. “Ini adalah bentuk ketidakmampuan. Semua yang memahami bola di berbagai tingkatan, Pep Guardiola pasti tahu, fans Man City, apalagi fans Everton. Ini adalah hands ball paling jelas yang harusnya bisa segera diputuskan. Ini adalah adalah bentuk ketidakmampuan,” pungkasnya. (ndy)