MANCHESTER – Ribuan fans Manchester City bergandengan tangan dan memunggungi lapangan kala derbi Manchester di Etihad Stadium (7/3) memasuki 15 menit terakhir. Selebrasi Poznan, demikian yang dilakukan fans City, itu awalnya muncul di Family Stands, salah satu tribun stadion dan kemudian menular ke tribun lainnya.
Selebrasi Poznan biasanya hanya dilakukan fans City dalam momen spesial. Derbi Manchester kemarin layak disebut sebagai momen spesial karena City sukses menghancurkan United dengan stylish.
Kemenangan 4-1 City ditandai dengan hegemoni penguasaan bola Kevin De Bruyne dkk yang mencapai 92 persen dalam 15 menit terakhir. Saat itu, pemain United seperti sudah menyerah untuk mengejar pemain City, apalagi melakukan upaya merebut bola. Bukan hanya itu. United tanpa satu pun tembakan dalam 45 menit kedua.
Tidak heran apabila dua legenda sekaligus mantan kapten United, Roy Keane dan Gary Neville, murka melihat penampilan Harry Maguire dkk kemarin. Mereka menilai United memang sudah menyerah sebelum pertandingan.
Neville, misalnya, mengritik pilihan pelatih interim United Ralf Rangnick yang mencadangkan satu-satunya striker yang masih fit, Marcus Rashford, dan memilih Bruno Fernandes sebagai false nine. ”Performa Marcus belakangan mungkin tidak ideal. Tetapi, untuk tipikal pertandingan seperti ini (derbi Manchester, Red), Anda membutuhkan pemain yang bisa menyulitkan lawan dengan kecepatannya,” beber Neville kepada The Mirror.
”Menurunkan dia (Rashford) ketika mental tim sudah jatuh tidak banyak membantu karena tidak akan banyak peluang dimilikinya,” sahut Keane saat jadi pandit di Sky Sports.
Keane sekaligus meragukan klaim United bahwa alasan absennya striker United Cristiano Ronaldo adalah karena cedera. ”Untuk seseorang yang selama ini terlihat sangat bugar seperti mesin, alasan itu sangat meragukanku,” ucapnya. Keane sekaligus menyebut ada 5-6 pemain yang tidak layak untuk membela United. (ren/dns)