MANAJER Tottenham Hotspur Antonio Conte mengatakan prihatin terhadap mantan klubnya, Chelsea, setelah pemilik Roman Abramovich mendapat sanksi oleh Pemerintah Inggris menyusul aksi militer Rusia ke Ukraina.
Akibat sanksi itu, Pemerintah Inggris membekukan seluruh aset Abramovich termasuk klub London Barat tersebut yang rencananya dijual oleh Abramovich. Tetapi proses itu sekarang tertunda dan Chelsea beroperasi di bawah lisensi khusus dari pemerintah.
Conte merupakan pelatih yang sukses melatih Chelsea. Dia berhasil membawa The Blues meraih juara liga pada 2016–17 dan mahkota Piala FA pada musim berikutnya.
“Ini tidak mudah, dan jujur, itu sangat disayangkan, sangat disayangkan juga karena aku pernah menjadi pelatih klub ini dan menikmati dua musim,” kata Conte kepada wartawan menjelang pertandingan melawan Manchester United.
"Ini juga tidak sederhana untuk para pemain, itu tidak sederhana untuk (manajer) Thomas Tuchel, para penggemar, dan lingkungan Chelsea. Aku berharap, Rusia dan Ukraina berdamai karena itu sangat penting, dan situasi seperti ini dapat berakhir. Karena aku pasti mencintai klub dan pekerjaanku di masa lalu,” pungkas Conte.
Menjelang laga melawan Setan Merah, Conte mendapat pukulan dengan cederanya beberapa pemain. “Kabar buruk tentang gelandang Ryan Sessegnon. Dia telah menjalani scan dan mengalami masalah otot. Mungkin kita akan melihatnya setelah jeda internasional. Soal Olivier Skipp dan Tanganga, mereka belum siap. Kami harus menunggu."
Dari sekian pemain tersebut, Skipp memang mengkhawatirkan Spurs. Sebab, Conte tidak punya banyak gelandang. Selain Skipp, ada Rodrigo Bentancur, Pierre-Emile Hojbjert, dan Harry Winks. “Bentancur juga memiliki masalah kebugaran, jadi aku sekarang punya dua gelandang. Kami berharap menyelesaikan pertandingan tanpa cedera,” pungkasnya. (tom/k8)
