CAGLIARI – Musim lalu Inter Milan berhasil meraih scudetto Serie A berkat konsisten di paro kedua. Setelah 13 giornata membayangi AC Milan, Inter membalikkan keadaan dalam 15 giornata terakhir. AC Milan malah mengakhiri musim dengan finis peringkat ketiga.
Musim ini Rossoneri, tampaknya, belajar dari kesalahan musim lalu. Dalam enam giornata terakhir, hanya sekali skuad Stefano Pioli selip dari capolista. Tiga giornata terakhir, misalnya, Rossoneri ”puas” dengan hasil 1-0 asalkan tre punti (tiga poin) diraih demi mempertahankan capolista.
”Yang terjadi musim lalu benar-benar menjadi evaluasi serius bagi kami untuk tidak mengulanginya musim ini,” ungkap bek tengah AC Milan Fikayo Tomori seperti dilansir Sempre Milan.
”Sejak aku datang ke sini, Zlatan Ibrahimovic (bomber veteran AC Milan, Red) selalu mengatakan satu kata: ’menang’. Kata yang selalu terdengar di kepalaku di setiap situasi dan kondisi. Mulai ruang ganti hingga lapangan pertandingan,” imbuh bek asal Inggris tersebut.
Seperti saat menghadapi Cagliari Calcio di Unipol Domus kemarin (20/3), gol gelandang Ismael Bennacer pada menit ke-59 sudah cukup membuat Rossoneri mempertahankan gap tiga angka (66-63) dari peringkat kedua SSC Napoli. Pada Sabtu (19/3) malam, Napoli mengalahkan Udinese 2-1 di Stadio Diego Armando Maradona.
Yang sial adalah Inter. Bermain di kandang sendiri, Stadio Giuseppe Meazza, kemarin, Nerazzurri bermain seri 1-1 kontra ACF Fiorentina. Itu adalah hasil seri di kandang kali ketiga bagi Inter dalam empat giornata terakhir. Inter yang kini mengoleksi 60 poin pun tidak akan cukup menyamai perolehan poin AC Milan meski memiliki sisa satu laga.
”Kami terlalu membuang banyak peluang (melawan Fiorentina) seperti mengulangi hasil-hasil sebelumnya,” ungkap allenatore Inter Simone Inzaghi kepada DAZN.
Jika ditarik mundur dalam tujuh giornata terakhir, Inter hanya bisa meraih 7 poin! Fakta yang diakui Simo –sapaan akrab Simone Inzaghi– sebagai periode buruk dalam perjalanan Inter musim ini. Ditambah Inter yang tereliminasi dari babak 16 besar Liga Champions dua pekan lalu. ”Kami begitu perkasa pada November, Desember, dan Januari. Sekarang kami dalam fase menurun. Saya tidak takut akan hal itu karena tim ini adalah tim juara musim lalu dan pasti akan menemukan kebangkitan kembali,” beber pelatih yang musim ini telah memenangi Supercoppa Italiana tersebut. (io/c19/dns)