Tes kesehatan dilaksanakan sebagai bagian dari langkah mitigasi untuk memastikan kelancaran pemusatan latihan daerah (Pelatda).
SAMARINDA—Setelah melakukan verifikasi yang berakhir dengan finalisasi peralatan pertandingan dan latihan, KONI Kaltim melanjutkan ke tahap berikutnya dengan memeriksa kesehatan para atlet yang terlibat dalam pemusatan latihan daerah (pelatda). Sebanyak 100 atlet ditargetkan menjalani pemeriksaan setiap harinya, baik di bagian luar maupun dalam. Pemeriksaan berlangsung di Sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
Baca Juga: Taklukkan Sumut, Kaltim Melenggang ke Semifinal
Proses pemeriksaan dimulai sejak 29 Januari dan akan berlangsung hingga 4 Februari mendatang. Bagi atlet yang tidak dapat hadir pada waktu yang ditentukan, masih diberikan kesempatan untuk mengikuti tes di luar jadwal tersebut. Namun, Wakil Ketua Panitia Tes Kesehatan, dr Robby Wardhana menekankan pentingnya partisipasi kooperatif dari seluruh atlet yang terjadwal. "Kehadiran seluruh atlet sesuai jadwal akan membantu kelancaran proses menuju pelatda. Jika ada yang tidak dapat hadir, kami akan mencari waktu alternatif," ucapnya pada Senin (29/1).
Baca Juga: DBON Kaltim Deteksi Potensi Atlet Usia Dini
Pemeriksaan kesehatan melibatkan beberapa indikator, termasuk pemeriksaan kesehatan umum, fungsi hati, ginjal, dan hepatitis. Menurut Robby, terdapat 654 atlet yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan data dari Binpres KONI Kaltim.
Hasil pemeriksaan akan diumumkan kepada cabang olahraga (cabor) masing-masing. Meskipun pemeriksaan kesehatan telah dilakukan sebelumnya pada babak kualifikasi PON, agenda ini tetap diperlukan secara berkala untuk memastikan kondisi atlet. "Jika terdapat temuan tidak normal, kami akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Salah satu cabor yang menjalani tes kesehatan adalah arung jeram. Keyala Maria Abigail, atlet putri arung jeram, tiba di Kota Tepian pada pukul 11.00 Wita setelah perjalanan menggunakan kapal sejak pukul 18.00 Wita dari Melak bersama rombongan. "Saya optimis hasilnya akan baik. Dari beberapa tahap tes sebelumnya, hanya pada satu tahap yang agak tersendat," ungkapnya.
Pada tahap tersebut, Keyala menyebut bahwa saat menjelaskan gambar angka, rasa gugup dan kurang tidur menjadi penyebabnya. Namun, secara keseluruhan, proses tes berjalan normal. "Hanya pada tahap tadi (tes penglihatan gambar) agak gugup karena ramai, sehingga kurang konsentrasi. Namun, setelah tenang, saya bisa menjawab semua dengan baik," tambahnya.(tom)
EKO PRALISTIO
[email protected]