• Senin, 22 Desember 2025

Penyesuaian Regulasi dalam Porwanas XIV/2024, Harus Jadi Pestanya Seluruh Pewarta

Photo Author
- Jumat, 22 Maret 2024 | 10:59 WIB
PRESTASI: Tim bridge Kaltim berhasil membawa pulang medali perunggu dalam Porwanas XIII/2022 yang berlangsung di Malang Raya, Jawa Timur. 
PRESTASI: Tim bridge Kaltim berhasil membawa pulang medali perunggu dalam Porwanas XIII/2022 yang berlangsung di Malang Raya, Jawa Timur. 

 

Pewarta di Indonesia punya ajang spesial yang mereka gelar secara rutin. Setiap tiga tahun, mereka berkumpul untuk bersaing kemampuan di bidang olahraga dan jurnalistik. Yaitu di pekan olahraga wartawan nasional (porwanas).

 

SAMARINDA - Tahun ini porwanas sudah memasuki edisi ke-14. Rencananya terselenggara di Kalimantan Selatan pada Agustus mendatang. Pada multiajang tersebut, mereka bisa bersaing di sejumlah cabang olahraga (cabor) olahraga maupun mata lomba jurnalistik.

Kendati tajuknya multiajang olahraga, peserta dalam porwanas tetaplah bukan seorang atlet. Fisik dan stamina para pewarta umumnya tidak sebugar para atlet yang memang membaktikan hidupnya untuk bersaing di pentas olahraga.

Menyadari hal tersebut, mereka terus menyesuaikan diri demi memastikan hajatan olahraganya wartawan itu bisa berjalan sesuai muruahnya. Berbagai penyesuaian itu pun disampaikan dalam rapat kerja nasional (rakenras) Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta, 17-18 Februari lalu.

Beberapa kesepakatan ditetapkan pertemuan tersebut. Di antaranya, penetapan aturan yang akan dipatuhi dalam Porwanas XIV/2024 Kalimantan Selatan. Dimulai larangan menyertakan peserta yang pernah mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas). Kemudian memastikan peserta terdaftar sebagai anggota biasa PWI di daerah masing-masing.

Tidak cukup sampai di situ, Siwo PWI Kaltim sebagai salah satu peserta juga unjuk pendapat. Mereka mengusulkan penambahan jumlah cabang olahraga (cabor) yang dilombakan. Nomor yang mereka usulkan, yakni penambahan kategori ganda campuran di cabang olahraga permainan seperti bulu tangkis, tenis meja, atau tenis lapangan. Harapannya kehadiran nomor itu membuka ruang kepada wartawati untuk turut serta dalam porwanas.

Ada pula mereka mengusulkan penambahan kelas di cabor atletik, yakni 4x100 meter mixed. Yakni masing-masing dua atlet putra dan putri. “Selama ini di atletik itu hanya ada kelas 3.000 meter dan 5.000 meter. Dari beberapa pelaksanaan, baru beberapa ratus meter, atlet sudah tak mampu menyelesaikan perlombaan,” ucap Ketua Siwo PWI Kaltim Didda Satrya didampingi Pelaksana Tugas Ketua PWI Kaltim Achmad Shahab dan Sekretaris PWI Kaltim Wiwid Mahendra.

Hal tersebut menurutnya memang harus jadi perhatian. Sebab, pewarta bukanlah atlet yang punya kualitas kebugaran di atas rata-rata. Pun ada, bisa dihitung jari. “Karena itu pula, kami mengusulkan setiap atlet hanya boleh mengikuti satu kategori atau kelas tanding,” terangnya.

Usulan itu kemudian disetujui forum dan disepakati. “Karena, selain soal masalah stamina, juga agar persebaran medali bisa lebih merata. Sebab, ada daerah yang sama sekali tidak meraih medali saat porwanas. Itu jauh dari tujuan awal porwanas, di mana ajang ini harusnya bisa jadi hajatannya wartawan dari seluruh daerah,” ucapnya. (adv/ndy/er/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X